Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah menyarankan sekolah yang terdampak banjir akibat luapan air sungai yang berada di daerah setempat untuk segera melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara dalam jaringan (daring).

Sekolah dasar yang terdampak banjir akibat luapan air sungai di daerah setempat yakni SDN-1 Petuk Katimpun,  kata Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar di Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Rachmad Winarso di Palangka Raya, Kamis. 

"Sampai saat ini baru satu laporan sekolah tingkat SD yang terdampak banjir yakni SDN-1 Petuk Katimpun dan akan dilaksanakan PJJ," katanya.

Dia menuturkan, luapan sungai saat ini sudah masuk selasar dan lantai SDN-1 Petuk Katimpun yang berada di Kecamatan Jekan Raya itu. Agar peserta didik di sekolah setempat tetap menjalankan proses pembelajaran, sekolah juga disarankan untuk melaksanakan PJJ.

PJJ dilaksanakan agar peserta didik di SDN-1 Petuk Katimpun tidak ketinggalan mata pelajaran yang seharusnya didapatkan dari tenaga pengajar di sekolah setempat.

"Jadi untuk kuota internet para guru dan peserta didik bisa menggunakan dana BOS, karena dalam peruntukannya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa digunakan untuk proses belajar mengajar ketika sekolahnya mengalami bencana alam," ucap Rachmad Winarso.

Baca juga: FAI UMPR-Ponpes Al Furqan kolaborasi pembelajaran-pengkaderan

Ditambahkannya, untuk saat ini sekolah yang juga terancam terdampak banjir yakni sekolah yang berada di Kelurahan Tumbang Rungan, Kameloh Baru dan Bereng Bengkel. Hal itu lantaran letak sekolah juga dekat sungai.

Meski begitu, saat ini beberapa sekolah tersebut masih melaksanakan proses belajar-mengajar karena debit air belum terlalu tinggi dan merendam sekolah mereka.

"Biasanya sekolah setempat selalu terdampak banjir, namun saya sarankan satuan sekolah di daerah setempat tetap mewaspadai terkait kenaikan debit air sungai yang setiap harinya terus mengalami kenaikan," ungkapnya.

Rachmad Winarso juga mengimbau kepada para orang tua peserta didik yang sekolahnya terendam banjir agar selalu mewaspadai hal-hal negatif yang dapat menimpa peserta didik setempat.

"Jangan sampai ada peserta didik kita jadi korban tenggelam, makanya para orang tua wajib menjaga aktivitas anak di luar rumah," demikian Rachmad Winarso.

Baca juga: DPRD Palangka Raya apresiasi upaya pemkot wujudkan ketahanan pangan

Baca juga: SKIPM tingkatkan pengawasan kesehatan ikan di kampung budidaya

Baca juga: Kejati Kalteng siapkan lima jaksa senior teliti berkas tersangka mafia tanah

Pewarta : Adi Wibowo
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024