Awas! Risiko penularan infeksi mengintai saat gunakan pakaian bekas

Jumat, 3 Maret 2023 17:41 WIB

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kulit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Arini Widodo, SpKK mengatakan bahwa seseorang berisiko mengalami penularan infeksi baik dari bakteri, jamur, virus, maupun parasit seperti tungau dan kutu saat menggunakan pakaian bekas.

"Boleh membeli dan menggunakan pakaian bekas, tapi ada yang perlu diperhatikan. Kalau dari sisi kesehatan adalah penularan infeksi. Agen infeksi baik dari bakteri, jamur, virus, dan parasit seperti tungau dan kutu berpotensi menyebar melalui pakaian tersebut," kata Arini saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Menurut anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) itu, pakaian bekas tidak bisa dijamin kebersihannya baik dari proses penjualan, pengiriman, maupun kebersihan dari pemakai sebelumnya. Adapun beberapa penyakit yang dapat dibawa oleh agen infeksi itu di antaranya scabies dan eksim.

Bahkan pada forum-forum kesehatan, Arini mengatakan pernah ditemukan virus pernapasan seperti rhinovirus, virus influenza, dan virus-virus lainnya pada pakaian bekas.

Baca juga: Bea Cukai Palangka Raya edukasi bahaya beli pakaian bekas

Selain itu, pada pakaian bekas juga biasanya disemprotkan fumigant atau bahan kimia lainnya untuk mencegah dan mengendalikan infeksi. Namun, menurut Arini, penyemprotan tersebut dapat menimbulkan efek samping lain jika uapnya terhirup secara terus menerus.

"Biasanya efek yang bisa timbul antara lain sakit kepala, pusing, vertigo, mual, muntah, penglihatan kabur, dan bahkan mungkin bisa kejang-kejang," ujar Arini.

Di samping itu, ia menambahkan, bahan kimia tersebut juga dapat membuat kulit iritasi dan mencetuskan alergi pada beberapa orang yang sensitif.

Meski demikian, Arini menuturkan bahwa seberapa besar risiko infeksi akibat menggunakan pakaian bekas tentu sangat tergantung pada proses disinfeksi.

"Kalau disinfeksinya benar, risikonya sedikit. Sebaliknya, jika disinfeksinya tidak dilakukan dengan benar, pasti risikonya besar," katanya.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko infeksi adalah mencuci pakaian dengan air mendidih. Arini mengatakan, hal tersebut dapat mematikan berbagai macam organisme patogen penyebab infeksi. Namun, perlu diingat bahwa air mendidih dapat merusak berbagai warna dan bahan pakaian tertentu.

Baca juga: Uniqlo hadirkan program donasi pakaian bekas layak pakai

Untuk menghindari infeksi jamur, Arini menyarankan mencuci menggunakan cairan pemutih pakaian yang mengandung zat aktif sodium hypochlorite untuk pakaian putih dan menggunakan karbol untuk pakaian berwarna.

"Bisa dengan metode dua liter air dicampur tiga tutup botol cairan pemutih pakaian tersebut dan didiamkan selama 15 menit. Sedangkan pada penggunaan karbol bisa digunakan dengan metode dua liter air dicampur empat tutup botol karbol dan didiamkan selama dua jam. Setelah itu bilas dan cuci seperti biasa pakai deterjen," jelas Arini.

Sedangkan untuk menghindari scabies, Arini menyarankan untuk cuci pakaian, sprei, dan selimut menggunakan deterjen anti-tungau dan air panas di dalam mesin cuci.

Lalu, keringkan menggunakan pengering dalam tingkat kekeringan paling panas atau setrika dengan panas yang tinggi. Bisa juga mengeringkan pakaian dengan hair dryer atau menggunakan dry cleaning.

Baca juga: Bea Cukai tegaskan akan tertibkan seluruh pakaian bekas impor di Palangka Raya

Baca juga: Pakaian bekas impor senilai Rp9 miliar dimusnahkan

Baca juga: Bea Cukai gagalkan pengiriman ratusan bal pakaian bekas impor

Pewarta : Suci Nurhaliza
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Evakuasi dua pelajar tenggelam di bekas galian pasir

11 May 2024 21:00 Wib

Berikut lima langkah cermat membeli mobil baru di 2024

08 January 2024 15:52 Wib

Ini alasan beli mobil lebih baik di akhir tahun hingga besaran diskonnya

22 December 2023 17:42 Wib

Siswa SD Bekasi korban perundungan meninggal dunia

08 December 2023 14:42 Wib

Jangan gunakan pasta gigi di bekas gigitan kutu busuk

22 November 2023 19:33 Wib
Terpopuler

Alfian Mawardi ingin ikuti jejak orang tuanya membangun Kapuas

Kabar Daerah - 2 jam lalu

Legislator Gumas dukung 10 program pokok PKK

Kabar Daerah - 16 May 2024 13:11 Wib

Pemkab Barito Utara dapat 3.424 formasi untuk rekrutmen CPNS dan PPPK

Kabar Daerah - 15 May 2024 16:41 Wib

Pj Bupati Katingan tekankan ASN harus terus tingkatkan kapasitas

Kabar Daerah - 5 jam lalu

Masyarakat Sebangau Kuala harapkan program peningkatan ekonomi

Kabar Daerah - 16 May 2024 21:15 Wib