Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Beta Syailendra mengingatkan tentang bahaya dari perilaku menyimpang seksual dan pergaulan bebas pada remaja di daerah setempat.
"Baru-baru ini lagi viral di pemberitaan soal tiga remaja perempuan yang memiliki perilaku seksual menyimpang atau lebih dikenal dengan sebutan LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender)," kata Beta di Palangka Raya, Sabtu.
Dikatakannya, perilaku penyimpangan seksual tersebut bisa terjadi disebabkan lingkungan sekitar, misal lingkungan tempat berteman, pekerjaan, tempat tinggal, lingkungan pendidikan dan lainnya.
"Maka perlu pengawasan orang tua terhadap anak-anak, agar terhindar dari hal-hal negatif seperti masuk dalam kelompok LGBT, pergaulan bebas, maupun terjerumus dalam lingkaran narkoba," kata politisi dari PAN tersebut.
Menurutnya isu penyimpangan seksual atau LGBT di kota setempat sudah ada sejak lama. Dia pun berharap agar kelompok LGBT ini tidak berkembang di Kota Palangka Raya.
"Penyimpangan seks tersebut sudah pasti menyalahi secara kodrat, agama, dan juga hukum Indonesia," ucapnya.
Baca juga: DKPP imbau masyarakat tak gunakan plastik hitam untuk bungkus daging kurban
Maka selain orang tua, peran guru, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah juga sangat diperlukan dalam membentengi generasi muda dari pengaruh pergaulan bebas, LGBT dan narkoba. Upaya pencegahan lebih baik dilakukan dengan pengawasan yang ketat.
"Kalau anak-anak kita sempai terjerumus, maka akan sulit menghentikannya. Maka dengan itu, perlunya pembekalan iman yang kuat terhadap anak-anak kita agar terhindar dari semua itu," kata Anggota Komisi C yang membidangi kesejahteraan rakyat tersebut.
Di sisi lain dia juga berharap peran pemerintah daerah yakni jajaran Satpol PP bisa meningkatkan pengawasan, misal dengan rutin melakukan patroli di malam hari ke lokasi-lokasi yang dicurigai sebagai tempat berkumpul kelompok remaja yang bisa mengakibatkan tindak kriminal.
"Lakukan patroli gabungan secara intens, jangan sampai ada lokasi yang menjadi sarang kelompok LGBT dan juga tindakan kriminal lainnya," demikian Beta Syailendra.
Baca juga: Ketua DPRD Palangka Raya minta masyarakat waspadai hoaks jelang Pemilu 2024
Baca juga: KPU Palangka Raya siapkan empat TPS khusus
Baca juga: Pemkot Palangka Raya optimalkan peran posyandu cegah stunting
"Baru-baru ini lagi viral di pemberitaan soal tiga remaja perempuan yang memiliki perilaku seksual menyimpang atau lebih dikenal dengan sebutan LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender)," kata Beta di Palangka Raya, Sabtu.
Dikatakannya, perilaku penyimpangan seksual tersebut bisa terjadi disebabkan lingkungan sekitar, misal lingkungan tempat berteman, pekerjaan, tempat tinggal, lingkungan pendidikan dan lainnya.
"Maka perlu pengawasan orang tua terhadap anak-anak, agar terhindar dari hal-hal negatif seperti masuk dalam kelompok LGBT, pergaulan bebas, maupun terjerumus dalam lingkaran narkoba," kata politisi dari PAN tersebut.
Menurutnya isu penyimpangan seksual atau LGBT di kota setempat sudah ada sejak lama. Dia pun berharap agar kelompok LGBT ini tidak berkembang di Kota Palangka Raya.
"Penyimpangan seks tersebut sudah pasti menyalahi secara kodrat, agama, dan juga hukum Indonesia," ucapnya.
Baca juga: DKPP imbau masyarakat tak gunakan plastik hitam untuk bungkus daging kurban
Maka selain orang tua, peran guru, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah juga sangat diperlukan dalam membentengi generasi muda dari pengaruh pergaulan bebas, LGBT dan narkoba. Upaya pencegahan lebih baik dilakukan dengan pengawasan yang ketat.
"Kalau anak-anak kita sempai terjerumus, maka akan sulit menghentikannya. Maka dengan itu, perlunya pembekalan iman yang kuat terhadap anak-anak kita agar terhindar dari semua itu," kata Anggota Komisi C yang membidangi kesejahteraan rakyat tersebut.
Di sisi lain dia juga berharap peran pemerintah daerah yakni jajaran Satpol PP bisa meningkatkan pengawasan, misal dengan rutin melakukan patroli di malam hari ke lokasi-lokasi yang dicurigai sebagai tempat berkumpul kelompok remaja yang bisa mengakibatkan tindak kriminal.
"Lakukan patroli gabungan secara intens, jangan sampai ada lokasi yang menjadi sarang kelompok LGBT dan juga tindakan kriminal lainnya," demikian Beta Syailendra.
Baca juga: Ketua DPRD Palangka Raya minta masyarakat waspadai hoaks jelang Pemilu 2024
Baca juga: KPU Palangka Raya siapkan empat TPS khusus
Baca juga: Pemkot Palangka Raya optimalkan peran posyandu cegah stunting