Palangka Raya (ANTARA) - Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah menyusun peta kawasan yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Kegiatan ini merupakan langkah proaktif dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Palangka Raya belakangan ini," kata Kepala Bappedalitbang Kota Palangka Raya, Fauzi Rahman di Palangka Raya, Selasa.
Penyusunan Peta Rawan Karhutla Berbasis Sistem Peringatan Dini di wilayah "Kota Cantik" ini pun melibatkan sejumlah pihak seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan, ormas dan unsur pemerintah serta pihak swasta.
"Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengumpulkan masukan, saran, dan pendapat dari stake holder mengenai potensi rawan Karhutla di wilayah setempat," kata Fauzi.
Kepala Bappedalitbang Kota Palangka Raya itu mengatakan, karhutla yang terjadi di kota Palangka Raya ini sudah mengganggu kehidupan masyarakat baik secara ekonomi hingga mempengaruhi inflasi.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya tingkatkan kualitas SDM Satpol PP melalui lokakarya
Sehingga ke depan perlu adanya kesadaran masyarakat terhadap masalah karhutla dan pentingnya sistem peringatan dini yang menjadi pondasi utama untuk mendeteksi hal tersebut.
“Perlu ditekankan juga bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat agar peka terhadap karhutla, berawal dari kebakaran kecil hingga menghasilkan kebakaran yang lahan yang lebih luas,” katanya.
Peta Rawan Karhutla yang akan disusun nantinya akan menjadi dasar bagi Pemerintah Kota Palangka Raya dalam mengimplementasikan Sistem Peringatan Dini.
Sistem ini dirancang untuk memberikan informasi cepat dan akurat terkait potensi risiko karhutla, sehingga langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan dapat dilakukan secara lebih efektif.
“Pemerintah Kota akan mendengarkan dan mempertimbangkan setiap masukan yang diberikan untuk memastikan bahwa Peta Rawan Karhutla yang disusun mencerminkan realita di lapangan,” kata Fauzi.
Setelah konsultasi publik selesai lanjut Fauzi, hasilnya akan dipelajari dan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan Peta Rawan Karhutla. Pemerintah Kota Palangka Raya berharap agar masyarakat terus mendukung upaya pencegahan karhutla demi keberlanjutan lingkungan hidup.
Baca juga: Pengobatan pasangan penderita diabetes-sakit saraf tertolong program JKN
Baca juga: Legislator apresiasi Disdik Palangka Raya berikan perhatian pelajar berprestasi
Baca juga: Masyarakat disarankan membiasakan pola hidup sehat musim penghujan
"Kegiatan ini merupakan langkah proaktif dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Palangka Raya belakangan ini," kata Kepala Bappedalitbang Kota Palangka Raya, Fauzi Rahman di Palangka Raya, Selasa.
Penyusunan Peta Rawan Karhutla Berbasis Sistem Peringatan Dini di wilayah "Kota Cantik" ini pun melibatkan sejumlah pihak seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan, ormas dan unsur pemerintah serta pihak swasta.
"Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengumpulkan masukan, saran, dan pendapat dari stake holder mengenai potensi rawan Karhutla di wilayah setempat," kata Fauzi.
Kepala Bappedalitbang Kota Palangka Raya itu mengatakan, karhutla yang terjadi di kota Palangka Raya ini sudah mengganggu kehidupan masyarakat baik secara ekonomi hingga mempengaruhi inflasi.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya tingkatkan kualitas SDM Satpol PP melalui lokakarya
Sehingga ke depan perlu adanya kesadaran masyarakat terhadap masalah karhutla dan pentingnya sistem peringatan dini yang menjadi pondasi utama untuk mendeteksi hal tersebut.
“Perlu ditekankan juga bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat agar peka terhadap karhutla, berawal dari kebakaran kecil hingga menghasilkan kebakaran yang lahan yang lebih luas,” katanya.
Peta Rawan Karhutla yang akan disusun nantinya akan menjadi dasar bagi Pemerintah Kota Palangka Raya dalam mengimplementasikan Sistem Peringatan Dini.
Sistem ini dirancang untuk memberikan informasi cepat dan akurat terkait potensi risiko karhutla, sehingga langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan dapat dilakukan secara lebih efektif.
“Pemerintah Kota akan mendengarkan dan mempertimbangkan setiap masukan yang diberikan untuk memastikan bahwa Peta Rawan Karhutla yang disusun mencerminkan realita di lapangan,” kata Fauzi.
Setelah konsultasi publik selesai lanjut Fauzi, hasilnya akan dipelajari dan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan Peta Rawan Karhutla. Pemerintah Kota Palangka Raya berharap agar masyarakat terus mendukung upaya pencegahan karhutla demi keberlanjutan lingkungan hidup.
Baca juga: Pengobatan pasangan penderita diabetes-sakit saraf tertolong program JKN
Baca juga: Legislator apresiasi Disdik Palangka Raya berikan perhatian pelajar berprestasi
Baca juga: Masyarakat disarankan membiasakan pola hidup sehat musim penghujan