Sampit (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyatakan komitmen untuk menyukseskan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Alhamdulillah, di Kotim saat ini belum ada dan mudah-mudahan tidak akan ada kasus polio. Cara kita untuk mempertahankan kondisi itu salah satunya dengan turut menyukseskan PIN Polio,” kata Kepala Dinkes Kotim Umar Kaderi di Sampit, Rabu.

Ia menjelaskan, Kemenkes akan menggelar PIN Polio 2024 dalam dua tahap di 33 provinsi di Indonesia. Upaya ini dilakukan sebagai respons atas temuan kasus polio di sejumlah daerah, antara lain Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Papua.

Polio termasuk penyakit berbahaya, sebab menyerang sistem saraf manusia dan dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian.

Meskipun, saat ini di Kotim belum ditemukan kasus polio, namun tidak menutup kemungkinan penyakit tersebut terbawa dari daerah endemi. Karena penyakit polio disebabkan oleh virus dan virus ini bisa menyebar melalui mobilitas orang maupun barang.

“Kita khawatir, karena penyakit ini disebabkan oleh virus maka tidak menutup kemungkinan dengan adanya perjalanan orang dan barang sehingga virus tersebut bisa terbawa ke Kalteng khususnya Kotim,” ujarnya.

PIN Polio merupakan upaya pemerintah untuk memutus rantai penularan polio dengan mencegah penyebaran virus tersebut demi melindungi anak-anak Indonesia. PIN Polio dilaksanakan dengan memberikan vaksin tetes kepada anak-anak usia 0-7 tahun. Pasalnya, penyakit ini rawan menyerang anak-anak.

PIN Polio 2024 dibagi dalam dua tahap, tahap pertama dilaksanakan pada Juni 2024 lalu meliputi enam provinsi yang terkonfirmasi ditemukan kasus polio maupun sekitarnya. Kemudian, tahap kedua dilaksanakan Juli 2024 meliputi 27 provinsi yang dibagi dalam dua putaran dengan jarak dua minggu.

Putaran pertama dilaksanakan mulai 23 Juli 2024 dan putaran kedua pada 6 Agustus 2024. Sedangkan, untuk Kotim yang masuk wilayah Kalimantan Tengah masuk dalam putaran kedua. Target imunisasi polio di Kotim sebanyak 61.033 anak yang tersebar di 17 kecamatan.

“Dalam hal ini kami mohon dukungan dari camat, kepala desa, lurah, Tim Penggerak PKK untuk membantu pelaksanaan PIN Polio agar target kita bisa tercapai,” ucap Umar.

Baca juga: Intensitas hujan menurun, BMKG Kotim imbau waspada karhutla

Sebelum melaksanakan PIN Polio, Dinkes Kotim menggelar sosialisasi dengan mengundang seluruh camat, kepala organisasi perangkat daerah, pimpinan organisasi vertikal, kepala puskesmas dan lainnya.

Tujuannya untuk menggalang dukungan sehubungan dengan pelaksanaan PIN Polio serentak di seluruh kecamatan pada tanggal yang telah ditentukan.  

Kolaborasi Dinkes melalui puskesmas dengan unsur pemerintah kecamatan bukan pertama kali ini dilakukan. Sebelumnya pihak-pihak tersebut telah bersatu padu dalam melaksanakan gerakan penimbangan dan pengukuran terhadap balita dalam rangka mengoptimalkan capaian data E-PPGBM. 

Selain itu, dengan dukungan pemerintah kecamatan seluruh puskesmas di Kotim kini telah mendapat akreditasi. Sehingga, Umar yakin dengan kerja sama semua pihak terkait maka target imunisasi polio di Kotim bisa diselesaikan dengan mudah.

“Kami berharap PIN Polio ini bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya, apalagi imunisasi ini hanya dengan tetesan bukan suntik dan semacamnya. Karena itu, kami optimistis target itu bisa tercapai,” demikian Umar.

Bupati Halikinnor diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Sekretariat Daerah Kotim Rusmiati mengatakan masalah kesehatan merupakan masalah global yang memerlukan penanganan serius dan kolaborasi lintas sektor sehingga masalah kesehatan akan berkurang.

Merebaknya penyakit polio di sejumlah daerah di Indonesia perlu menjadi perhatian bersama. Terlebih, Kotim merupakan pintu gerbang Kalimantan Tengah yang bisa diakses melalui jalur darat, udara maupun laut yang memungkinkan terjadinya penularan polio.

“Kita mempunyai tanggung jawab menjaga Kotim dari sebaran penyakit dari dari daerah lain. Untuk itu, mari kita sukseskan PIN Polio tahun 2024 ini,” ajaknya.

Rusmiati juga menginstruksikan seluruh camat, kepala puskesmas, lurah maupun kepala desa bekerja sama dalam melaksanakan PIN Polio. Gerakan penimbangan dan pengukuran terhadap balita yang dilaksanakan belum lama ini bisa menjadi acuan agar hasil PIN Polio lebih optimal.

Baca juga: KPU Kotim perkuat sinergi dengan media massa jelang pilkada

Baca juga: Optimalkan penanggulangan tuberkulosis, Dinkes Kotim lakukan tracing

Baca juga: Perusahaan siap ganti rugi lahan warga Kotim yang digunakan untuk jalan


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024