Palangka Raya (ANTARA) - Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) dan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) DPD Kalimantan Tengah bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan mengadakan pelatihan pemahaman interaksi dengan penyandang disabilitas.
Ketua HWDI Syamsiah di Palangka Raya, Senin mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan langkah penting dalam membangun kesadaran dan pemahaman yang lebih baik terhadap penyandang disabilitas.
"Melalui pelatihan ini, kami berharap peserta dapat lebih memahami tantangan yang dihadapi penyandang disabilitas dan bagaimana cara berinteraksi yang baik dan empatik," ujar Syamsiah.
Ketua PPDI DPD Kalimantan Tengah, Junia Rendi, menambahkan bahwa pengalaman langsung dari perspektif penyandang disabilitas akan memberikan dampak yang signifikan dalam mengubah pola pikir dan sikap peserta.
"Kami ingin peserta tidak hanya tahu secara teori, tetapi juga merasakan langsung bagaimana rasanya menjadi penyandang disabilitas. Dengan demikian, mereka dapat lebih menghargai dan mendukung penyandang disabilitas dalam kehidupan sehari-hari," kata Rendi.
Selain pelatihan interaksi, kerjasama ini juga mencakup program peningkatan perlindungan sosial bagi penyandang disabilitas melalui BPJS Ketenagakerjaan.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Palangka Raya, Budi Wahyudi, menekankan pentingnya kerjasama ini dalam memberikan jaminan sosial yang memadai bagi penyandang disabilitas.
Baca juga: Pemerintah diminta salurkan SPPT langsung ke masyarakat
"Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa semua pekerja, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan perlindungan yang layak. Program ini adalah bagian dari upaya kami untuk mendukung inklusi dan kesejahteraan penyandang disabilitas," jelas Budi.
Sementara itu kepala Bidang Pelayanan Palangka Raya Diska Ardi Septa Mikella mengatakan bahwa acara pelatihan ini sengaja diselenggarakan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan sekaligus dilakukan assesment kelayakan ruang layanan bagi para penyandang disabilitas.
Peserta pelatihan mendapatkan materi tentang cara berinteraksi yang baik dengan penyandang disabilitas, serta merasakan langsung tantangan yang dihadapi melalui simulasi.
Pelatihan ini mencakup pengalaman langsung dari perspektif penyandang disabilitas untuk meningkatkan empati dan pemahaman peserta.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang cara berinteraksi yang tepat dengan penyandang disabilitas, serta pentingnya perlindungan sosial dalam dunia kerja.
Peserta pelatihan terdiri dari perwakilan perusahaan, instansi pemerintah, dan organisasi masyarakat yang berkomitmen mendukung inklusi penyandang disabilitas.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas.
Baca juga: Kebakaran di Palangka Raya hanguskan satu kios sembako dan tiga rumah
Baca juga: Kejaksaan jelaskan kasus korupsi yang membelit Ujang Iskandar
Baca juga: Kesbangpol Palangka Raya bagikan 1.000 bendera merah putih gratis jelang HUT RI