Sampit (ANTARA) - Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Muhammad Rudini Darwan Ali dan Paisal Damarsing menegaskan akan menjadi pemimpin adil bagi setiap agama dan menekankan pentingnya toleransi antarumat. 

“Salah satu program kami ke depan apabila terpilih menjadi kepala daerah adalah memberikan bantuan setiap perayaan hari besar keagamaan sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap setiap agama yang ada di Kotim,” kata Rudini di Sampit, Minggu. 

Calon bupati dari paslon nomor urut 3 ini menyampaikan, apabila mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin Kotim ke depannya maka salah satu yang menjadi perhatian mereka adalah memperkuat pondasi agama di Kotim. 

Ia meyakini bahwa setiap agama, tentunya yang telah diakui oleh pemerintah, merupakan agama yang baik dan mengajarkan kasih sayang, sehingga pondasi agama ditingkatkan maka suasana kondusif daerah ke depannya akan terjamin. 

Untuk mewujudkan itu pihaknya telah menyiapkan program, di antaranya memberikan bantuan pada setiap peringatan hari besar keagamaan untuk setiap agama yang ada di Kotim. 

Dengan demikian, setiap umat dari agama apapun akan merasa diperhatikan dan dihargai yang diharapkan hal itu akan meningkatkan rasa cinta dan rasa memiliki terhadap daerah ini. 

Selain itu, setiap umat diharapkan lebih termotivasi untuk bersama-sama pemerintah untuk membangun Kotim yang lebih baik. 

“Artinya itu bentuk kepedulian pemerintah terhadap agama-agama yang memang sampai saat ini kurang diperhatikan. Program ini kami siapkan juga berdasarkan masukan tokoh-tokoh agama,” pungkasnya. 

Baca juga: Gen-Z berharap Rudini-Paisal jadi pemimpin yang mendukung hobi anak muda

Sementara itu, Paisal menyebutkan pihaknya telah berkomitmen menjaga situasi yang kondusif di Bumi Habaring Hurung, di antaranya menjaga toleransi antarumat beragama. 

Pihaknya juga menyadari bahwa Kotim saat ini diisi oleh umat dari berbagai agama dan setiap agama tentu membutuhkan perhatian yang sama. 

Sebagai orang dengan latar belakang keluarga yang memiliki agama berbeda, Paisal sangat memahami hal tersebut dan hal ini pula yang memperkuat komitmennya untuk menjaga keharmonisan dan kerukunan antarumat. 

“Karena di keluarga kami juga terdapat perbedaan. Salah satu orang tua saya beragama Hindu, saya Muslim, dan adik saya bungsu Kristen. Jadi dalam beragama kami berbeda tapi kami saling menghargai dan komitmen itu pula yang akan saya jaga untuk masyarakat Kotim,” demikian Paisal.

Sebelumnya salah seorang senior di Gabungan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kotim Fast Andreian Tuuni menyampaikan harapan kepada calon kepala daerah Kotim jika terpilih di Pilkada 2024.

Sebagai minoritas ia berharap pemerintah daerah lebih memperhatikan toleransi antar umat beragama di Kotim yang dinilai masih kurang. 

“Contohnya sekarang seperti di sekolah, masih kurang memadai tempat ibadahnya. Selain itu, gereja juga butuh toleransi, terkadang spanduk hanya ada di depan gereja itu pun kurang,” ujarnya. 

Selain itu, ia menyinggung terkait banyaknya ikon hingga julukan Kotim sebagai Kota Seribu Kubah yang condong pada satu agama saja, padahal menurutnya Kotim ada banyak agama lain yang tentunya perlu mendapatkan atensi yang sama.

Baca juga: Rudini-Paisal siap pastikan penyaluran beasiswa tepat sasaran

Baca juga: Rudini-Paisal siapkan solusi hadapi rencana penghapusan tenaga non ASN 2025

Baca juga: Rudini-Paisal janjikan pinjaman tanpa agunan untuk Gen-Z


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024