Jakarta (ANTARA) -
Pasar bisnis `cloud computing` di Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan
mencapai sekitar Rp3,6 triliun, tumbuh sekitar 70 persen dari perkiraan
pada tahun 2012 sebesar Rp2,1 triliun.
"Pasar cloud computing diproyeksikan akan tumbuh signifikan,
sejalan dengan keberhasilan sosialisasi layanan cloud di masyarakat,"
kata Pendiri Indonesian Cloud Forum (ICF) Teguh Prasetya di sela seminar
"Big Data Trend 2nd Round: Infrastructure and Demand Challenges," di
Jakarta, Kamis.
"Cloud Computing" atau lazim disebut komputasi awan adalah
pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis
internet di mana informasi secara permanen tersimpan di server di
internet dan di komputer pengguna (client) termasuk pada desktop,
komputer tablet, notebook, gadget dan lainnya.
Teguh menjelaskan, pasar "cloud computing" pada 2012 tumbuh sebesar
20 persen untuk segmen korporasi, dengan kata lain sudah melebihi
pertumbuhan industri teknologi informasi (IT) nasional yang hanya 19
persen.
"Melihat tren pertumbuhan cloud pada tahun 2013 sebesar 70 persen,
maka Indonesia masuk kategori negara dengan tingkat adopsi cloud
tertinggi di Asia Pasifik," ujar Teguh.
Ia menjelaskan, cloud tidak hanya membutuhkan `Infrastructur as a
Services` (IaaS) tapi juga `Platform as a Services` untuk mendukung
pertumbuhannya di Indonesia.
Untuk itu diutarakan Teguh, pertumbuhan cloud seharusnya juga harus
didukung data center yang bisa diandalkan sejalan dengan munculnya
fenomena "Big Data" di Indonesia.
"Big Data" merupakan lonjakan penggunaan akses komunikasi data
dalam aktivitas sehari-hari, baik korporat maupun ritel, membuat trafik
dan pengelolaan data menjadi kian tak terbendung.
"Big Data" bisa digambarkan dengan miliaran pengguna teknologi
informasi yang terhubung satu sama lain baik di internet maupun
perangkat komunikasi lainnya.
Menurut Teguh, Big Data ini membutuhkan jaringan akses yang memadai
dengan kapasitas bandwidth tidak boleh kurang dari 2 MB yang bisa
diakses lewat piranti komunikasi bergerak maupun mobile.
"Ledakan `Big Data` tidak hanya didorong pertumbuhan pengguna
sosial media, tetapi juga data terstruktur dari entreprise. Social data
yang tidak terstruktur seperti konten, teks, audio, video, dan gambar,
bercampur menjadi satu dengan enterprise data yang terstruktur mulai
dari data klien, produk, hingga transaksi perdagangan," ujar Teguh.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Insitute, Heru
Sutadi menuturkan, sesungguhnya secara tidak sadar tren Big Data sudah
akrab dengan pengguna IT.
"Contoh nyata, saat ini semakin banyak masyarakat yang sudah
terkoneksi dengan sosial media seperti Facebook, Twitter, dan jejaring
sosial lainnya dalam berkomunikasi," ujar Heru.
Tercatat, Indonesia menempati peringkat ke empat dunia untuk
pengguna Facebook (50,5 juta), Twitter (19,5 juta). Selain di jejaring
sosial, pengguna internet di Indonesia juga termasuk aktif di sejumlah
forum, salah satunya Kaskus (3,7 juta anggota dengan 463,6 miliar
posting).
Tidak itu saja, Indonesia juga saat ini memiliki jumlah pelanggan
seluler yang telah mencapai sekitar 262,5 juta dan pengguna
data/internet dari lima operator sekitar 117,5 juta pelanggan.
"Jadi bukan tidak mungkin trafik komunikasi yang sudah menjadi
"Big Data" akan semakin membludak dalam beberapa tahun ke depan," ujar
Heru.
Berita Terkait
Dokter luruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah
Kamis, 18 April 2024 15:33 Wib
Ini waktu tidur yang ideal untuk menjaga kesehatan
Kamis, 18 April 2024 15:31 Wib
New Era luncurkan koleksi kolaborasi dengan One Piece
Kamis, 18 April 2024 15:30 Wib
Psikologis anak penting diperhatikan saat terapi diabetes
Kamis, 18 April 2024 14:58 Wib
Warga Jepang tuntut pemerintah hingga kompensasi Rp9 miliar terkait efek samping vaksin COVID
Kamis, 18 April 2024 14:56 Wib
Zayn Malik berbagi kisah tentang anak perempuannya
Kamis, 18 April 2024 11:56 Wib
Jaga kesehatan reproduksi pria dengan konsumsi makanan kaya antioksidan
Kamis, 18 April 2024 11:51 Wib
Berikut tips ubah rumah minimalis jadi hunian impian dengan kartu kredit BRI
Kamis, 18 April 2024 11:47 Wib