Madrid (ANTARA
News) - Barcelona melewatkan kesempatan menyamai start terbaik yang
pernah ada di musim kompetisi Liga Spanyol, saat mereka untuk pertama
kalinya kehilangan nilai maksimal setelah hanya bermain imbang 0-0 di
markas Osasuna, Sabtu malam.
Dengan Lionel Messi sebagai pemain pengganti, tim tamu gagal
memaksimalkan dominasi mereka pada babak pertama ketika tandukan Marc
Bartra menjadi satu-satunya ancaman serius mereka ke gawang lawan.
Neymar dan Cesc Fabregas kemudian menyia-nyiakan peluang bagus untuk
membawa Barca unggul pada awal babak kedua, sebelum Messi akhirnya
dimainkan pada fase akhir pertandingan.
Bagaimanapun, bahkan pemain Argentina itu gagal membuka kunci ketika
Osasuna mampu bertahan dengan baik dan mencegah Barca mencetak gol di
liga untuk pertama kalinya sejak Januari 2012.
"Dengan penampilan tim dan peluang-peluang yang kami miliki,
biasanya itu akan cukup bagi Barcelona untuk menang namun hari ini itu
tidak terjadi," tutur pelatih Barca Gerardo Martino.
"Saya sangat tenang mengenai penampilan tim, khususnya karena
Osasuna merupakan tim yang mampu mengakibatkan kerusakan di stadion
mereka sendiri dan kami tidak menderita sama sekali di sektor
pertahanan," katanya.
Martino memutuskan untuk memainkan kapten Carlos Puyol sejak awal
setelah ia absen selama tujuh bulan karena operasi lutut, namun ia
membangku cadangkan Messi yang baru pulih dari cedera paha.
"Tentu saja, kami berusaha memenangi pertandingan ketika Leo
dimasukkan, namun terlepas dari hasil, apakah Barcelona menang atau
kalah, kami selalu melihat Leo bermain selama 20-25 menit," kata sang
pelatih.
Peluang terbaik Barca pada babak pertama didapat dari situasi bola
mati ketika tandukan Bartra yang berada dalam posisi tidak terkawal dari
tendangan sudut Xavi menjelang turun minum.
Neymar hanya terpisah beberapa inci dari memecah kebuntuan sembilan
menit setelah babak kedua dimulai, namun ia tidak dapat menjangkau
umpan silang mendatar Martin Montoya.
Sepakan Fabregas kemudian melambung setelah ia mendapat umpan sempurna dari Xavi.
Dengan kondisi-kondisi di mana peluang mulai berdatangan, Martino
memasukkan Messi 22 menit menjelang pertandingan usai untuk menggantikan
Xavi.
Pemain Argentina ini melepaskan tembakan melebar melalui upaya
pertamanya saat pertandingan tinggal menyisakan 12 menit, namun Barca
gagal menciptakan peluang bersih lainnya dan harus puas dengan hasil
imbang.
Satu angka sudah cukup untuk mendudukkan pasukan Martino ke puncak
klasemen karena Aletico Madrid juga gagal mempertahankan rekor 100
persen mereka akibat menelan kekalahan 0-1 saat melawat ke Espanyol.
Gol bunuh diri Thibaut Courtois di menit kesepuluh setelah turun
minum membuat pasukan Javier Aguirre mendapatkan tiga angka dari klub
lamanya untuk membuat Atletico tertinggal satu angka dari Barca di
peringkat kedua.
Real Madrid memangkas jarak dengan pemuncak klasemen menjadi hanya
tiga angka menjelang pertandingan mereka di Camp Nou akhir pekan
mendatang melalui kemenangan 2-0 atas Malaga di Santiago Bernabeu.
Gareth Bale kembali bermain untuk Si Putih sebagai pemain pengganti,
dan ia membuat timnya mendapat hadiah penalti yang dikonversi Cristiano
Ronaldo setelah Angel Di Maria membawa Real memimpin.
Permainan Real terlihat banyak berkembang di semua lini, di mana
Real hanya gagal mendapatkan selisih skor dengan lebih maksimal berkat
serangkaian penyelamatan kiper Malaga Willy Caballero.
"Pertandingan hari ini bagus, saya menyukai sikap tim. Kami bertahan
dengan baik, semakin agresif dan kompak," kata pelatih Real Carlo
Ancelotti.
"Kami memiliki sejumlah peluang untuk mencetak lebih banyak gol dan
saya berharap pada pertandingan-pertandingan yang akan datang, kami
mampu mempertahankan intensitas yang sama," katanya.
Bale dibangkucadangkan sejak awal karena ia belum memiliki kebugaran
sempurna, namun Ancelotti yakin ia akan dapat dimainkan sejak awal pada
Rabu di Liga Champions ketika Juventus menjadi tamu yang mengunjungi
Bernabeu.
"Ia dapat memulainya, itulah opsi yang kami miliki, saya tidak
berpikir ia akan memiliki masalah apapun untuk bermain sejak awal. Kita
akan melihat apa yang akan terjadi, namun kami memiliki tiga hari untuk
membuat keputusan," katanya.
Setelah berkali-kali peluangnya dimentahkan oleh Caballero pada
babak pertama, gol pembuka itu terlihat agak kebetulan saat pertandingan
menyisakan 60 detik sebelum turun minum.
Ronaldo gagal menyambar umpan silang Di Maria, namun bola melayang ke ke sudut jauh pada beberapa kesempatan.
Caballero terus melakukan penyelamatan saat ia menggagalkan upaya
Ronaldo pada beberapa kesempatan, dan melakukan penyelamatan terbaiknya
untuk menggagalkan peluang Jese Rodriguez saat pertandingan tinggal
menyisakan enam menit.
Bagaimanapun ia tidak berdaya untuk menghentikan tendangan penalti
sempurna Ronaldo, setelah Bale mendapat hantaman keras dari Weligton.
Barca Gagal Pertahankan Start Sempurna
... dan kami tidak menderita sama sekali di sektor pertahanan... "