Unhan Indonesia Teliti Penanganan Konflik Sampit

id Unhan Indonesia Teliti Penanganan Konflik Sampit

Unhan Indonesia Teliti Penanganan Konflik Sampit

Ilustrasi, Logo Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan). (Istimewa)

Keberhasilan penanganan konflik tersebut yang akan digali oleh pihak universitas dan itu merupakan sebuah ilmu untuk dipelajari lebih lanjut,

Sampit (Antara Kalteng) - Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) melakukan penelitian penanganan konflik di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah yang terjadi pada 18 Februari 2001.

"Sampit, kami pilih sebagai tempat untuk penelitian karena pemerintah daerah setempat kami anggap berhasil menangani konflik yang mengakibatkan ribuan orang meninggal," kata Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unhan Indonesia, D Wirasuta di Sampit, Selasa.

Pihak Unhan Indonesia nantinya akan melakukan penelitian konflik dengan apa adanya dan tidak boleh ditutup-tutupi, diharapkan konflik serupa tidak terjadi di daerah lain dan NKRI bisa lebih aman kedepannya.

Menurut dia Penanganan pasca konflik yang dilakukan pemerintah daerah cukup bagus, dalam jangka waktu tiga tahun situasi dan kondisi sudah bisa pulih kembali.

"Keberhasilan penanganan konflik tersebut yang akan digali oleh pihak universitas dan itu merupakan sebuah ilmu untuk dipelajari lebih lanjut, dengan harapan bisa diteruskan kepada masyarakat, dimana jika terjadi hal yang serupa penanganannya minimal seperti itu," katanya.

Sementara Ketua DPRD Kabupaten Kotim, Jhon Krisli mengaku menyambut baik penelitian yang dilakukan pihak Unhan tersebut.

"Kami berharap hasil penelitian yang dilakukan Unhan tersebut nantinya bisa bermanfaat, dan diterapkan di daerah lain, terutama dalam penanganan pascakonflik," ungkapnya.

Keberhasilan pemerintah Kabupaten Kotim dalam menangani pasca konflik pada masa itu tidak terlepas dari peran serta semua pihak, baik itu TNI/Polri maupun masyarakat setempat.

"Saya berharap tragedi 18 Februari 2001 tersebut tidak terulang lagi, mari kita bahu membahu membangun daerah, dan hidup damai secara berdampingan," katanya.


(T.KR-UTG/B/B008/B008)