Tokyo (ANTARA News) - Nintendo Game Boy merayakan ulang tahunnya ke-25 yang jatuh pada Senin (21/4).
Perusahaan
Jepang itu pertama kali merilis Game Boy 8-bit pada 21 April 1989, hari
yang sama saat tentara Soviet ditarik dari Afganistan, tentara China
menumpas para demonstran di Tiananmen Square, dan masa ketika tembok
Berlin runtuh.
Disebut sebagai "mesin game
praktis", tidak banyak orang menyangka itu akan menjadi pentolan
industri berbasis konsol dan memulai revolusi dalam game portable sama
seperti Sony Walkman lakukan untuk musik mobile.
Game
Boy juga membantu mengubah Super Mario dan Donkey Kong menjadi
franchise global, membuat pengguna dapat mengganti game kesukaan mereka
di mana saja hanya dengan memasukkan kartrid ke dalam perangkat.
Nintendo
yang berbasis di Kyoto, dimulai sebagai pembuat kartu game lalu berubah
menjadi raksasa videogame global, tidak menciptakan game portable.
Namun, harga diskon Game Boy dan software populer meruntuhkan kompetisi saat itu dan mendorong game mobile menjadi mainstream.
"Pada satu titik, game portable sinonim dengan Game Boy," kata Serkan Toto, konsultan industri game seperti dikutip AFP.
"Itu
menjadi dasar dari apa yang kita sebut game portable saat ini, terlepas
dari itu konsol game atau game smartphone, karena konsep dasarnya
sama... itulah warisan Game Boy."
Mobilitas sangat penting, lanjutnya, jika dia ingin kabur dari omelan orangtuanya.
"Dengan
konsol biasa saya harus bermain di ruang keluarga di mana orangtuaku
menonton televisi --mereka akan marah karena saya bermain sepanjang
waktu," kata seorang pria yang tidak mau menyebut namanya pada AFP di
toko game retro Super Potato Tokyo.
Perangkat
itu juga mengizinkan pengguna terhubung dengan gamer lain melalui kabel
link, mengawali jaringan game online yang kini jumlah penggunanya
jutaan.
"Selain membuat game portable, hal
hebat yang dilakukannya adalah membangun konsep jejaring, memungkinkan
pengguna terhubung dan bertarung satu sama lain," kata Hirokazu
Hamamura, managing director di firma riset game dan penerbit majalah
Kadokawa di Tokyo.
Seperempat abad kemudian, kondisi keuangan perusahaan tersebut loyo.
Nintendo
tidak punya acara peringatan untuk Game Boy yang ironisnya menjadi awal
terbentuknya game portable smartphone dan tablet yang menciptakan
kompetisi sengit antar konsol seperti Nintendo Wii, Sony PlayStation dan
Microsoft Xbox.
Game Boy telah berhenti
diproduksi sejak bertahun-tahun lalu. Namun, saat masa jayanya, Nintendo
menjual hampir 119 juta konsol original Game Boy dan 81,5 juta unit
seri Game Boy Advance generasi baru yang dirilis 2001.
Perangkat
dengan tombol merah dan pad berbentuk palang itu mungkin tidak terlihat
keren saat ini, tapi Game Boy masih menimbulkan nostalgia untuk banyak
penggemar, termasuk Jesus Mera dari Spanyol yang mulai bermain Game Boy
Color saat berusia 12 tahun.
"Itu adalah revolusi --Kau bisa main video game di mana saja," kata pria berusia 26 tahun itu saat mengunjungi Tokyo.
Mera
sangat senang menemukan Game Boy yang tipenya persis dengan yang
dimainkannya berjam-jam dulu saat menjelajahi toko game di Akihabara.
Dia mengakui ukuran layar kecil dan game-game yang tersedia sudah kuno, tapi "dulu yang seperti ini sudah cukup bagi kami."
"Saat ini kita punya banyak kesempatan," kata Mera.
Tapi
itu bukanlah hal bagus untuk orang seperti Lin Yuki, pelajar berusia 21
tahun, yang kadang sulit beradaptasi dengan dunia game 3D canggih
dimana pergerakan seakan tiada batas dan sulit untuk menguasainya.
"Game-game
saat ini sangat rumit sehingga kamu bisa kebingungan harus melakukan
apa," ujarnya, mengakui bahwa dia terkadang merasa "rindu" game
sederhana dengan titik-titik hitam dan scroll horizontal.
Penerjemah: Nanien Yuniar