Kairo (ANTARA News)
- Seorang wanita Amerika Serikat mengembalikan sejumlah benda purbakala
peninggalan Firaun kepada pemerintah Mesir setelah puluhan tahun
diselundupkan ke Negeri Paman Sam.
Penyerahan benda-benda purbakala itu dilakukan di kantor Kedutaan
Besar Mesir di Washington, demikian kantor berita Mesir, MENA
melaporkan, Kamis.
Disebutkan, Direktur Perlindungan Benda Purbakala Internasional
Deborah Liebherr mewakili wanita tersebut untuk menyerahkan benda
bersejarah itu kepada Duta Besar Mesir untuk AS Mohamed Taufik.
Sejumlah pakar masalah Mesir kuno dan kalangan pemerhati benda-benda
arkeologi turut hadir dalam acara penyerahan itu, katanya.
Dubes Taufik menyambut hangat niat baik pemilik barang selundupan
tersebut dan mengharapkan beberapa kalangan lainnya yang diduga
menyimpan benda Mesir kuno untuk mengembalikannya.
"Pemerintah dan rakyat Mesir sangat menghargai pengembalian benda
yang tidak terbilang harganya ini," kata Dubes Taufik, "Kami yakin ada
beberapa kalangan lain masih menyimpan secara ilegal barang berharga
kami untuk dikembalikan."
Benda-benda kuno itu antara lain berupa patung mini Firaun dan Ratu serta artefak lainnya di masa dinasti ke-26.
Benda-benda kuno tersebut akan disimpan di Museum Nasional di Kairo.
Wanita penyimpan benda kuno yang tidak disebutkan namanya itu bermukim di negara bagian Oregon, AS.
Benda-benda tersebut merupakan milik orang tua wanita tersebut yang telah meninggal dunia.
Barang bersejarah itu diselundupkan ke negara itu sekitar tahun
1970-an ketika ayah wanita tersebut bekerja di satu perusahaan
penyulingan minyak di Mesir.
Wanita pemilik barang ilegal itu mengaku mengembalikannya kepada
pemerintah Mesir atas kehendak sendiri setelah membaca laporan surat
kabar New York Times bahwa banyak benda kuno Mesir diselundupkan ke luar
negeri termasuk AS. (M043/AK)
Wanita AS Kembalikan Benda Peninggalan Firaun
Pemerintah dan rakyat Mesir sangat menghargai pengembalian benda yang tidak terbilang harganya ini."