Jakarta (ANTARA News) - Amazon.com Inc telah mendapatkan persetujuan
dari regulator negara Amerika Serikat (AS) untuk melakukan uji coba
pesawat tanpa awak (drone) pengirim barang di luar ruangan.
Niat
e-commerce tersebut untuk mewujudkan impiannya mengirimkan paket pada
konsumen melalui udara, meski pun menghadapi kekhawatiran publik terkait
keamanan dan privasi.
Kantor berita Reuters melansir pada Kamis
(19/3), Administratur Penerbangan Federal (FAA) mengeluarkan sertifikat
percobaan kelaikan terbang untuk bisnis unit Amazon dan prototipe drone,
mengijinkan drone terbang di atas lahan pemukiman milik swasta di
Negara Bagian Washington.
FAA juga mengabulkan pembebasan dari pembatasan penerbangan lain sehingga drone percobaan bisa terbang.
Ijin tersebut adalah sebuah kemenangan bagi Amazon yang berbasis di Seattle, perusahaan e-commerce terbesar di Amerika Serikat.
Sertifikat
percobaan diaplikasikan hanya untuk drone jenis tertentu dan Amazon
harus mendapat sertifikat baru jika mereka melakukan modifikasi atau
menerbangkan versi yang berbeda.
Hal itu menyulitkan untuk
mengadaptasi model dengan cepat di lapangan. Petisi Amazon untuk ijin
itu mengindikasi pengujian beberapa perulangan drone di sebuah fasilitas
indoor di Seattle.
Amazon diharuskan terbang di bawah 120 meter dan senantiasa mengawasi drone, demikian menurut FAA.
Amazon meminta ijin untuk terbang di ketinggian hingga 150 meter.
Operator
drone harus memiliki sebuah lisensi pilot swasta dan memegang
sertifikat medis terkini. Amazon harus menyerahkan data bulanan pada
regulator.
Perusahaan itu tidak memberikan respon saat dimintai
keterangan, Kepala kebijakan publik Amazon, Paul Misener, dipastikan
akan bersaksi pada dengar pendapat di kongres terkait drone Selasa
mendatang.
Sebagai bagian dari rencana Chief executive Amazon
Jeff Bezos untuk mengirimkan paket di bawah program bernama "Prime Air",
perusahaan itu sedang mengembangkan drone yang mampu terbang di
kecepatan 80 kilo meter per jam, mampu beroperasi sendiri dan memiliki
indera serta mampu menghindari objek.
Amazon juga bekerja sama dengan NASA dalam hal sistem manajemen lalu lintas udara untuk drone.
Amazon
meminta ijin dari FAA untuk pengujian drone di area dekat Seattle di
mana salah satu laboratorium riset dan pengembangannya tengah melakukan
pengembangan teknologi.
Perusahaan telah melakukan tes terbang di luar Amerika Serikat, di negara-negara dengan peraturan yang lebih longgar.
Pada
bulan Februari, FAA mengajukan aturan yang lama dinanti untuk mencoba
mengatur pedoman untuk drone di Amerika Serikat, merujuk pada kian
bertumbuhnya minat baik dari individu maupun perusahaan dalam
menggunakan kendaraan udara tak berawak.
Rancangan peraturan masih harus melalui komentar publik dan revisi sebelum final, yang diharapkan selesai setidaknya setahun.
Berita Terkait
Keluarga peserta JKN di Palangka Raya dapat layanan operasi katarak gratis
Kamis, 25 April 2024 18:22 Wib
Penjabat Sekda Palangka Raya diharapkan dapat optimalkan jalannya roda pemerintahan
Rabu, 24 April 2024 16:11 Wib
Diet mediterania dapat kurangi risiko hipertensi
Selasa, 23 April 2024 17:45 Wib
Awas! Hipertensi dapat tingkatkan risiko Mioma Uteri
Minggu, 21 April 2024 13:53 Wib
Diabetes tak terkontrol dapat sebabkan gangguan penglihatan
Jumat, 19 April 2024 17:40 Wib
Setiap ASN di IKN dapat 1 unit hunian apartemen
Jumat, 19 April 2024 17:30 Wib
Pemkab Pulang Pisau dapat bantuan videotron dari Pemprov Kalteng
Jumat, 19 April 2024 9:01 Wib
Kenali kebiasaan yang dapat memengaruhi persediaan ASI
Minggu, 14 April 2024 13:50 Wib