Jembatan Penyingkat Murung Raya-Gunung Mas Diresmikan

id Jembatan Murung Raya-Gunung Mas Diresmikan, Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang, Jembatan Sei Hanyu

Jembatan Penyingkat Murung Raya-Gunung Mas Diresmikan

Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang (dua dari kanan) usai meresmikan jembatan Sei Hanyu, menyempatkan memantau dan memberikan pesan kepada sejumlah pejabat agar tetap memelihara serta menjaganya. (FOTO ANTARA Kalteng/Jaya W Manurung)

Jembatan ini juga tidak sekedar mempersingkat jarak tempuh, tapi juga membuka keterisolasian dan meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas,"

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang meresmikan Jembatan Sei Hanyu yang menghubungkan dan mempersingkat jarak tempuh Kabupaten Murung Raya dengan Kabupaten Gunung Mas dari 10 jam menjadi enam jam.

Keberadaan jembatan membuat masyarakat dari Murung Raya ke Gunung Mas tidak perlu lagi melewati Kabupaten Barito Utara dan Barito Selatan serta Kota Palangka Raya, kata Teras Narang saat meresmikan jembatan Sei Hanyu di Desa Sei Hanyu, Jumat.

"Jembatan ini juga tidak sekedar mempersingkat jarak tempuh, tapi juga membuka keterisolasian dan meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas," tambahnya.

Gubernur Kalteng dua periode itu bercerita pada tahun 2005 dirinya telah berkunjung ke Desa Sei Hanyu menggunakan helikopter. Sebab kala itu hanya ada jalur sungai dan harus menghabiskan waktu sekitar tiga hari dalam perjalanan.

Atas dasar itulah, ketika dirinya dipercaya memimpin provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" ini, berupaya keras agar jalan darat dari Palangka Raya menuju Sei Hanyu hingga Kabupaten Murung Raya harus terlaksana.

"Tidak mudah, karena melihat luasnya wilayah Kalteng tidak sebanding dengan anggaran yang dimiliki. Namun dengan tekat yang kuat, kerja keras, cerdas dan ikhlas akhirnya jalan itu bisa terwujud," ucapnya.

Meski mengaku senang akhirnya jembatan Sei Hanyu secara resmi beroperasi dan dapat dilalui masyarakat, namun Gubernur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengeluhkan lambatnya penyelesaian pembangunannya.

Dia mengatakan, pembangunan jembatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2008 dan baru selesai di tahun 2015.

"Sebenarnya dipertanyakan komitmen Pemerintah Pusat dalam membangun dan mengatasi keterisolasian. Katanya Negara kaya, tapi membangun jembatan senilai Rp77 miliar harus tujuh tahun. Kalau katanya tidak ada anggaran, bohong itu," ujar Gubernur Teras Narang.

Gubernur Kalteng itu pun berpesan agar jembatan Sei Hanyu yang telah beroperasi ini, tetap di jaga dan dirawat. "Saya juga berharap masyarakat terlibat menjaga jembatan ini," ujarnya.