Ini Perjalanan Ranieri Hingga Dipecat Dari Leicester

id Claudio Ranieri, Ini Perjalanan Ranieri Hingga Dipecat Dari Leicester

Ini Perjalanan Ranieri Hingga Dipecat Dari Leicester

Pelatih Claudio Ranieri dan kiper Casper Schmeichel mengangkat trofi juara Liga Inggris yang merupakan pertama diraih Liecester City yang diserahkan usai laga melawan Everton Sabtu (7/5/16) (Reuters)

London (Antara Kalteng) - Claudio Ranieri akhirnya dipecat manajemen Leicester City hanya berselang sembilan bulan setelah pelatih asal Italia itu mempersembahkan gelar juara Liga Utama Inggris yang bersejarah.

Ranieri meninggalkan Stadion King Power setelah The Foxes hanya berjarak satu poin di atas zona degradasi. Leicester yang sudah pasti tidak mampu bertahan justru terancam turun kasta.

Berikut lini masa dari penunjukkan Ranieri hingga dipecat dilansir dari Skysports:

13 Juli 2015 - Ranieri resmi melatih Leicester

Ranieri ditunjuk jadi pelatih tim utama Leicester dengan kontrak tiga tahun untuk meneruskan kiprah Nigel Pearson yang dipecat pada bulan Juni 2015 setelah Leicester selamat dari ancaman degradasi.

3 Agustus 2015 - Merekrut N'Golo Kante

Gelandang Prancis, Kante, menjadi rekrutan perdana Ranieri di Leicester. Kante berseragam Leicester dari klub Prancis Caen dengan kontrak empat tahun dan menjadi pemain penting saat The Foxes menjuarai Liga Inggris.

8 Agustus 2015 - Menang di laga pembuka

The Foxes menang dengan skor 4-2 melawan Sunderland berkat gol Jamie Vardy dan Riyad Mahrez pada laga perdana Liga Utama Inggris musim kompetisi 2015/16.

24 Oktober 2015 - Ranieri traktir timnya pizza

Ranieri membelikan pizza sebagai hadiah untuk timnya yang berhasil mengalahkan Crystal Palace tanpa kebobolan dengan skor 1-0. Itu menjadi clean-sheet pertama Leicester di bawah arahan Ranieri.

28 November 2015 - Vardy pecahkan rekor

Penyerang Jamie Vardy memecahkan rekor yang dipegang bekas striker Manchester United, Ruud van Nistelrooy, yang selalu mencetak gol dalam 11 laga berturut-turut. 

13 Desember 2015 - Puncaki klasemen usai tekuk Chelsea

Ranieri membawa Leicester ke puncak klasemen usai mengalahkan Chelsea dengan skor 2-1 di Stadion King Power. Chelsea, yang berstatus juara bertahan, kemudian memecat pelatih Jose Mourinho karena berada satu poin di atas zona degradasi.

6 Februari 2016 - Kemenangan di Etihad 

The Foxes berhasil mengalahkan tim-tim besar Liga Inggris, termasuk Manchester City, lewat gol yang diciptakan Robert Huth dan aksi individu Mahrez. 

14 Februari 2016 - Kalah di London Utara

Akibat bermain dengan 10 orang setelah Danny Simpson diusir wasit, Leicester takluk 1-2 dari Arsenal lewat gol Danny Welbeck saat laga memasuki injury time di Emirates. Namun Leicester tetap di puncak klasemen, dan Arsenal di posisi tiga.

4 Maret 2016 - "Dilly ding, dilly dong"

Dalam konferensi pers, Ranieri mengungkapkan taktik latihan unik guna membangunkan pemain yang mengantuk dan tidak mendengarkan instruksi. Kepada pemain itu, Ranieri berteriak "Dilly ding, dilly dong, bangun!"

3 Mei 2016 - Juara Liga Inggris

Leicester mengangkat mahkota juara untuk pertama kalinya dalam sejarah setelah Tottenham ditahan imbang dengan skor 2-2 oleh Chelsea di Stamford Bridge.

16 Mei 2016 - Ranieri raih penghargaan 

Ranieri meraih penghargaan sebagai manajer terbaik versi LMA dan pelatih terbaik Liga Utama Inggris 2016.

16 Juli 2016 - Melego Kante

Ranieri mengizinkan Kante pindah ke Chelsea setelah menjadi pemain penting dalam kesuksesan Leicester. Kante direkrut Chelsea seharga 32 juta pound dengan kontrak berdurasi lima tahun.

10 Agustus 2016 - Ranieri perpanjang kontrak

Ranieri menandatangani kontrak baru berdurasi empat tahun dengan target utama mempertahankan gelar Liga Utama Inggris.

13 Agustus 2016 - Kalah di laga pembuka

Juara bertahan Leicester takluk 1-2 dari Hull pada laga pembuka Liga Utama Inggris di Stadion KCOM. Untuk pertama kalinya tim juara bertahan kalah di laga pembuka setelah Arsenal dikalahkan Manchester United pada 1989.

22 November 2016 - Lolos ke 16 besar Liga Champions

Leicester yang pertama kalinya mencicipi kompetisi Liga Champions lolos ke babak 16 besar seusai mengalahkan Club Brugge dengan skor 2-1. Leicester bertemu Sevilla di babak 16 besar.

3 Desember 2016 - Catatan terburuk tim juara bertahan 

Leicester menderita kekalahan 1-2 dari klub dasar klasemen Sunderland. Kekalahan itu membuat Leicester cuma meraih 13 poin dari 14 pertandingan atau yang terburuk dalam dalam sejarah Premier League untuk tim juara bertahan.

9 Januari 2017 - Ranieri pelatih terbaik FIFA 2016

Ranieri mendapatkan penghargaan pelatih terbaik FIFA kategori sepak bola pria pada tahun 2016. Ia mengalahkan Fernando Santos dari timnas Portugal dan Zinedine Zidane dari Real Madrid. 

7 February 2017 - Ranieri dalam tekanan

Leicester merilis pernyataan berisi "dukungan tak tergoyahkan" untuk Ranieri setelah The Foxes hanya berjarak satu poin di atas zona degradasi setelah 24 pertandingan. Pelatih asal Italia itu di bawah tekanan karena hanya mempersembahkan dua kemenangan dari 15 pertandingan liga.

18 Februari 2017 - Terdepak dari Piala FA

Setelah menderita kekalahan dari Swansea di Liga Inggris, Leicester juga ditaklukan tim divisi ketiga Millwall di ajang Piala FA. Setelah itu, Ranieri mempertanyakan komitmen para pemainnya dan meminta mereka bermain tanpa lelah seperti "Gladiator".

22 Februari 2017 - Berjuang di kandang Sevilla

Leicester berjuang untuk lolos dari babak 16 besar Liga Champions melawan Sevilla. Pada laga leg pertama tengah pekan ini, Leicester kalah 1-2 di kandang Sevilla, namun satu gol tandang yang dicetak Vardy setidaknya memberikan harapan untuk membalikkan kedudukan pada leg kedua.

23 Februari 2017 - Dipecat

Keputusan untuk memecat Ranieri datang kurang dari 24 jam setelah peluit akhir pertandingan di Andalusia, Sevilla. 

"Ini telah menjadi keputusan paling sulit yang harus kami buat dalam tujuh tahun sejak King Power mengambil kepemilikan Leicester City," demikian pernyataan wakil pimpinan Leicester Aiyawatt Srivaddhanaprabha.

"Tapi kami berkewajiban menempatkan kepentingan jangka panjang klub di atas semua sentimen pribadi, tidak peduli seberapa kuatnya kemungkinan itu akan terjadi," lanjut dia.

Saat ini sejumlah nama muncul sebagai kandidat pengganti Ranieri, antara lain bekas pelatih Inter Milan dan Manchester City Roberto Mancini, mantan manajer Birmingham Gary Rowett dan mantan pelatih Leicester era 2000-an Martin O'Neill.

Penerjemah: Alviansyah Pasaribu