Idap Hidrosefalus, Aufa Azkiya Butuh Bantuan

id Hidrosefalus, Balita Muara Teweh, Balita Muara Teweh Derita Penyakit Hidrosefalus

Idap Hidrosefalus, Aufa Azkiya Butuh Bantuan

Aufa Azkiya (5), anak perempuan pasangan dari suami istri Marhat dan Mahrita terbaring lemah yang divonis dokter terkena penyakit hidrosefalus di rumahnya, di Muara Teweh. (Ist)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Seorang anak perempuan Aufa Azkiya (5) warga Jalan Sengaji Hulu RT 18 Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah divonis dokter menderita penyakit "hidrosefalus" yaitu penumpukan cairan pada rongga otak sejak usia tujuh bulan.

"Penyakit tersebut membuat anak kami bagian kepala membesar, sementara tubuhnya tampak terliat kurus, karena Aufa Azkiya hanya dapat mengkonsumsi cerelac dan susu," kata Mahrita ibu dari Aufa kepada wartawan dikediamannya di Muara Teweh, Selasa.

Putri tunggal dari pasangan Marhat dan Mahrita ini waktu lahir masih kondisi normal, tapi setelah umur tujuh bulan tetkena penyakit hingga sampai sekarang.

Orang tua balita ini mengharapkan uluran tangan, baik pemerintah daerah maupun pihak-pihak lainnya yang peduli, untuk bisa membantu mereka agar bisa membawa anaknya melakukan kontrol atau pemeriksaan serta pengobatan di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Keluarga ini termasuk dalam kategori tidak mampu.

Mereka tinggal disebuah rumah barak kontrakan yang terbuat dari kayu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Marhat, selaku kepala keluarga, bekerja sebagai tukang, apabila ada borongan, dan terkadang kerja serabutan bila tidak ada borongan. Sedangkan Mahrita sendiri dalam hal ini sebagai ibu rumah tangga yang mengurus rumah serta Aufa yang memerlukan perhatian secara khusus.

"Putri kami pada tahun 2015 lalu sempat ditangani, dirawat selama tiga bulan dan menjalani operasi di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin, yang biayanya ditanggung BPJS Kesehatan yang dibayar oleh pemerintah daerah," katanya.

Sejak tahun 2015 orang tua anak ini belum pernah lagi membawa putrinya melakukan pemeriksaan kembali ke rumah sakit tersebut, karena terkendala permasalahan biaya. Padahal kontrol ini penting guna mengetahui perkembangan penyakit yang diderita buah hatinya.

Sementara untuk RSUD Muara Teweh sendiri, sekarang ini masih terkendala peralatan yang belum lengkap, untuk melakukan penanganan terhadap penderita Hidrosefalus.

"Kami harap ada pihak yang mau membantu, agar kami bisa membawa Aufa Azkiya kontrol ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin," ujarnya.

Untuk membawa Aufa ke Banjarmasin, dalam hal ini tidak bisa berdesakan dengan para penumpang travel lainnya. Cara membawanya yakni dengan berbaring di atas kasur di dalam mobil, karena Aufa tidak tahan bila di asuh (dipangku) dalam waktu yang lama, sebab tubuhnya akan terasa sakit karena tulang bagian punggungnya tidak rata.

Selain itu di kota Banjarmasin wanita ini mengaku juga tidak memiliki sanak keluarga.

"Selama ini untuk petugas kesehatan yang membantu kita, ada dr Hesti dari Puskesmas Melayu yang sering ke sini kalau kita tidak datang ke Puskesmas, beliau peduli dengan anak kami ini," ucapnya.