Nelayan merugi, akibat tongkang batubara kandas di Teluk Siwak

id tongkang kandas,nelayan merugi,kecamatan montallat,barut,di Teluk Siwak

Nelayan merugi, akibat tongkang batubara kandas di Teluk Siwak

Tongkang batu bara yang kandas di wilayah perairan Teluk Siwak Kecamatan Montallat yang mengganggu para nelayanan dalam melakukan aktifitasnya (Ist)

Saat ini nelayan merugi, gara-gara sebuah tongkang pengangkut batu bara kandas di daerah Teluk Siwak...
Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Para nelayan yang tergabung dalam Kelompok Nelayan Sejahtera Bersama di Kecamatan Montallat, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengeluhkan kesulitan mencari ikan akibat tongkang batu bara kandas di kawasan Teluk Siwak, Kelurahan Montallat II, Kecamatan Montallat, dalam setahun terakhir.

"Saat ini nelayan merugi, gara-gara sebuah tongkang pengangkut batu bara kandas di daerah Teluk Siwak alias lokasi di mana para nelayan sering menangkap ikan," kata Ketua Kelompok Nelayan Sejahtera Bersama Broto saat mendatangi Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Barito Utara di Muara Teweh, Senin.

Menurut dia, para nelayan yang tergabung dalam kelompoknya berjumlah 106 orang berasal dari Kelurahan Tumpung Laung I, Tumpung Laung II, dan Kelurahan Montallat II. Mereka secara turun-temurun mencari ikan di wilayah sekitar Teluk Siwak. Tercatat sekitar setahun terakhir mereka tidak bisa lagi mencari ikan.

Saat ini, kata dia, ada tiga tongkang yang kandas di Teluk Siwak adalah Bengkalis I, Evin Marine XIV, dan Patria III. Tongkang Bengkalis I dan Marine yang masih kandas, karena tongkangnya patah.

"Hal ini terjadi, karena pihak yang bekerja sebagai penunjuk alur pelayaran di Teluk Siwak tidak menguasai medan sekitarnya," katanya datang ke PWI Barito Utara bersama tujuh anggotanya.

Dia mengatakan selain tongkang kandas dan saat tongkang berlayar pun sering mengganggu areal tangkap ikan. Parahnya lagi, saat batu bara dipindahkan ke tongkang lain, justru sering tercecer ke dalam sungai, sehingga banyak ikan mati.

Akibat tongkang seringkali kandas di Teluk Siwak, jumlah tangkapan ikan para nelayan berkurang drastis. Broto dan nelayan lainnya mengakui terpaksa harus mencari hutangan untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Sambungan listrik dan PDAM di rumah saya mau dicabut, karena sudah beberapa bulan tidak sanggup membayar listrik dan air,? kata Broto.

Sementara Kepala Bidang Perhubungan Sungai dan Penyeberangan Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Utara, Mihrab Buanapati mengatakan, alur di Teluk Siwak tergolong Daerah Hambatan Pelayaran. Pada lokasi ini, pemerintah selaku regulator berprinsip jalur harus aman, tongkang/kapal bisa berlayar, dan masyarakat bisa bekerja.

Masalah tongkang kandas, lanjut Buana sapaan akrabnya, telah dilanjutkan dengan laporan kepada pihak provinsi. Berdasarkan laporan Dishub Barito Utara, pihak provinsi telah memerintahkan perusahaan untuk mengevakuasi tongkang kandas. "Data terakhir, ada tiga tongkang kandas dan dua sudah dievakuasi ke jalur aman di Gosong Bidawang dan Pulau Cacing," kata dia didampingi Kepala Pos Pelayaran Kecamatan Montallat H Rajagukguk.