KPHP Barito Hulu bina perajin anyaman rotan

id tanaman rotan,rotan,perajin anyaman rotan,KPHP Barito Hulu ,perajin anyaman rotan di Kecamatan Gunung Purei,Rudi Chandra Utama

KPHP Barito Hulu bina perajin anyaman rotan

Kepala KPHP Barito Hulu Unit V Rudi Chandra Utama (pakai kacamata) foto bersama perajin anyaman rotan di Desa Tambaba Kecamatan Gunung Purei. (Foto KPHP Barito Hulu)

Anyaman rotan asal Kabupaten Barito Utara, merupakan kualitas terbaik dan sangat digemari konsumen hingga saat ini. Seperti halnya anyaman rambat, tas dan aksesoris lainnya
Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Barito Hulu Unit V Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah memprogramkan pembinaan terhadap para perajin anyaman rotan di Kecamatan Gunung Purei.

"Pembinaan terhadap perajin anyaman rotan di Desa Tambaba Kecamatan Gunung Purei dilakukan mulai 6 Juni 2018," kata Kepala Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Barito Hulu Unit V Kabupaten Barito Utara, Rudi Chandra Utama di Muara Teweh, Kamis.

Menurut Rudi, pembinaan terhadap pengrajin anyaman rotan yang akan dilakukan menitikberatkan pada cara pengembangan pohon rotan agar tetap terjaga kelestariannya untuk itu pemeliharaan rotan diperlukan tanaman penyangga yaitu pohon kayu berbagai jenis.

Oleh karena itu, dengan warga menanam rotan, secara otomatis mereka juga memelihara kelestarian hutan di wilayah masing masing. Karenanya para warga nantinya diberikan bimbingan bagaimana cara menanam rotan yang baik, serta menjadikan hutan disekitarnya juga tetap hijau.

"Kalau mereka memelihara rotan, maka bisa dipastikan hutan di sekitarnya dapat terjaga dengan baik dan terpelihara. Karena rotan hidup berdampingan dengan pohon kayu. Inilah pada umumnya di daerah Barito Utara," katanya.

Rudi mengatakan saat ini hasil penghasil rotan Kecamatan Gunung Purei memang diakui keberadaannya sangat banyak, sehingga juga ada penghasil anyaman.

Oleh sebab itu, dengan dilakukan pembinaan, maka warga dapat pengalaman baru mengenai pemeliharaan agar bisa bertahan hingga puluhan tahun ke depan. Demikian juga dengan hutan di sekelilingnya.

"Maksud dan tujuan pembinaan ini tidak lain agar hasil hutan seperti rotan dan kayu bisa diwariskan pada generasi mendatang," kata dia.

Apalagi, tambah dia, anyaman rotan asal Kabupaten Barito Utara, berasal dari Kecamatan Gunung Purei yang mana wilayahnya mempunyai hutan juga ditumbuhi aneka ragam hayati dan tentu saja pohon rotan milik masyarakat sekitar yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kuta Barat, Kalimantan Timur.

"Anyaman rotan asal Kabupaten Barito Utara, merupakan kualitas terbaik dan sangat digemari konsumen hingga saat ini. Seperti halnya anyaman rambat, tas dan aksesoris lainnya.

Bahkan hasil anyaman rotan tersebut sudah beberapa kali dipamerkan, bukan saja provinsi tetapi juga tingkat nasional serta mendapat respon baik dari kalangan masyarakat," ujar Rudi.