Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimatan Tengah, menggelar gerakan serentak menanam padi atau Gertak Nadi yang dilakukan bersama petani untuk meminimalisir serangan hama tikus.
"Pada musim tanam Oktober-Maret ini kami menggelar Gertak Nadi bersama petani di Seruyan yang difokuskan pada Kecamatan Seruyan Hilir dan Seruyan Hilir Timur," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Seruyan Sugian Noor di Kuala Pembuang, Senin.
Penanaman padi secara serentak diyakini mampu meminimalisir serangan hama tikus yang biasa menyerang lahan pertanian padi, karena tidak adanya ruang bagi tikus untuk bersarang di area lahan pertanian.
Hama tikus merupakan salah satu jenis hama yang sering menyerang lahan pertanian padi, mulai dari bibit hingga tanaman memasuki masa pengisian bulir. Tikus aktif menyerang saat malam hari dan bersembunyi pada siang hari di lubang pada tanggul irigasi, pematang sawah, pekarangan, semak maupun gulma.
Jika penanaman dilakukan bergantian, maka memberikan ruang bagi tikus untuk membuat sarangnya di area pertanian yang masih kosong. Untuk itulah potensi ini dicegah melalui penanaman serentak di seluruh kawasan pertanian milik warga.
"Spot di sini ditanam di sana belum, maka spot yang belum akan menjadi sarangnya untuk menyerang tanaman padi. Namun apabila penanaman serentak, maka dampak serangan hama tidak akan terasa karena presentasenya sangat kecil," ungkapnya.
Gertak Nadi sengaja difokuskan pada dua kecamatan yang memang memiliki potensi lahan pertanian padi terbesar di Seruyan, bahkan nantinya diharapkan mampu menjadi lumbung padi daerah yang akan diikuti daerah lainnya.
Potensi lahan pertanian yang menjadi tempat dilaksanakannya Gertak Nadi adalah sekitar 3.000 hektar lebih. Diharapkan nantinya mampu dipanen secara bersamaan dan hasilnya mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya.
Menurutnya, program ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menjadikan Seruyan sebagai salah satu lumbung padi di Kalimantan Tengah. Agar swasembada pangan yang ingin diwujudkan pemerintah pusat dapat direalisasikan.
"Bahkan pada akhir November 2018 ini, akan digelar seminar tentang pertanian berkelanjutan dan inovatif tentang mengatasi penyakit tanaman. Melalui peningkatan pengetahuan dan kualitas sumber daya yang dimiliki petani, diharapkan mampu mempercepat laju pertumbuhan pertanian di Seruyan," demikian Sugian.
Berita Terkait
Penjabat Bupati Barito Selatan serahkan 337 SK PPPK
Rabu, 1 Mei 2024 18:52 Wib
PDIP koalisasi dengan PAN usung Khofifah di Pilkada Jatim
Rabu, 1 Mei 2024 18:18 Wib
Seorang hakim di Sumut diberhentikan karena selingkuh
Rabu, 1 Mei 2024 18:14 Wib
Indonesia gugat lembaga antikorupsi Inggris soal kasus suap Garuda
Rabu, 1 Mei 2024 18:12 Wib
Tak nafkahi anak, seorang ayah di Aceh ditangkap polisi
Rabu, 1 Mei 2024 18:10 Wib
Wabup Kotim tinjau SDN 3 Sawahan terendam banjir
Rabu, 1 Mei 2024 17:33 Wib
Sebanyak 744 usulan masyarakat diterima anggota DPRD Barsel
Rabu, 1 Mei 2024 17:04 Wib
Empat nama mendaftar ke PDIP maju di Pilkada Murung Raya 2024
Rabu, 1 Mei 2024 16:46 Wib