Buntok (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah, mengirim 75 orang utusan untuk mengikuti Festival Tandak Intan Kaharingan Provinsi Kalimantan Tengah akan dilaksanakan di Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur 26-30 November 2018.
Ketua Rombongan Festival Tandak Intan Kaharingan Barito Selatan, Samsulni mengatakan sebanyak 75 orang peserta ini merupakan hasil seleksi tingkat kabupaten beberapa waktu lalu.
"Adapun cabang lomba yang diikuti sebanyak 25 cabang," katanya saat acara pemberangkatan yang berlangsung di halaman kantor Bupati Barito Selatan, Senin.
Samsulni mengatakan, cabang lomba yang diikuti itu di antaranya yakni pembacaan kitab suci Panaturan tingkat dewasa, remaja, dan anak-anak.
"Lomba Kandayu atau nyanyian rohani, manandak, dan pandehen atau khotbah, cerdas cermat, karungut, tari kesenian AHK, vokal group, dan mengikuti pawai karnaval," jelas Samsulni.
Dia juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan pemerintah kabupaten dan semua pihak kepada kontingen Barito Selatan, baik berupa dana, fasilitas maupun dukungan moril.
"Kami juga memohon doa dan dukungan dari masyarakat agar kontingen Barito Selatan bisa meraih prestasi pada Festival Tandak Intan Kaharingan tingkat provinsi tersebut," ujar pria yang juga Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 2 (SMAN-2) Dusun Selatan itu.
Sekretaris Daerah Barito Selatan, Edi Kristianto mengharapkan peserta agar bisa meraih prestasi sekaligus mengharumkan nama kabupaten ini pada kegiatan Festival Tandak Intan Kaharingan tersebut.
"Kami juga berpesan kepada kontingen Barito Selatan agar menjaga kekompakan. Dengan kekompakan, akan dapat membawa pada hasil, dan pencapaian hasil yang optimal sesuai dengan yang diharapkan bersama," katanya saat membacakan sambutan Bupati Barito Selatan, Eddy Raya Samsuri.
Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten Barito Selatan selalu lebih mengutamakan pembinaan umat beragama.
"Hal itu untuk mewujudkan masyarakat yang maju, sejahtera, dan cerdas serta saling menghormati antar sesama pemeluk agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.
