Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Komunitas Banteng Asli Nusantara (Kombatan) Provinsi Kalimantan Tengah Kamilus Frans Rudi mengatakan, untuk memenangkan calon presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin di provinsi itu pihaknya akan menggunakan strategi perang darat.
"Perang darat yang dimaksudkan adalah langsung menyambangi dan memberikan pengertian kepada peserta pemilih yang terdaftar dalam pemilu Pileg dan Pilpres tahun 2019 nantinya," kata Rudi pada kegiatan konferensi pers releksi akhir tahun yang dilaksanakan di Palangka Raya, Kamis.
Ia menjelaskan, para relawan Kombatan yang menginginkan Jokowi-Ma'ruf Amin terpilih menjadi presiden dan wakil preseiden pada tahun 2019 nanti, mereka juga tidak mau bermain di level media sosial untuk memastikan kemenangan calon presiden yang mereka dukung.
Strategi perang darat yang sifatnya langsung menyambangi para pemilih, tentunya akan lebih mengena dan mengingatkan kepada mereka yang memiliki hak suara untuk memilih presiden yang mereka kenalkan.
"Tekad kami pada pemilu 2019, menambah suara kemenangan bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin naik menjadi 20 persen dibandingkan Pilpres 2014," ucapnya.
Dia menambahkan, Kombatan Kalteng akan melaksanakan beberapa program yang nantinya mendukung Tim Kampanye Daerah (TKD) Kalteng untuk meningkatkan perolehan suara Jokowi-Ma'ruf Amin.
Tidak lain seluruh kader serta simpatisan kombatan di provinsi setempat, wajib menjadi corong untuk menyampaikan keberhasilan Jokowi selama empat tahun terakhir.
Kombatan juga membentuk posko relawan Jokowi dari tingkat desa, kelurahan, sampai provinsi di Januari dan Februari nanti.
Selain itu, Kombatan juga mempersiapkan perangkat untuk melakukan pemantauan dan saksi di setiap TPS yang ada di daerah itu.
"Kalteng harus bisa memberikan suara yang signifikan agar program pembangunan bisa banyak menyentuh di provinsi yang memiliki luasan dua kali lebih dari pulau jawa itu," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Kalteng Agustiar Sabran mengatakan, dalam pertarungan Pilpres nantinya akan banyak menyebarkan ide-ide pembangunan yang akan dibawa oleh calon presiden yang mereka usung.
"Mari kita bersaing dengan memberikan program-program yang sifatnya membangun. Jangan sampai menyebarkan berita bohong serta isu mengenai suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang nantinya dapat menganggu jalannya pesta demokrasi tersebut," tandasnya.