Pelatihan operator alat berat strategis bagi Kalteng, kata Kadisnakertrans

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Berdasarkan evaluasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah, pelatihan operator alat berat dinilai strategis untuk meningkatkan peluang kerja yang dimiliki masyarakat.

"Kami melihat posisi operator alat berat banyak diperlukan oleh perusahaan yang berada di Kalteng," kata Kepala Disnakertrans Kalteng R Syahril Tarigan di Palangka Raya, Jumat.

Disnakertrans Kalteng pun berencana mulai merintis pelatihan operator alat berat pada tahun 2019 ini. Namun karena keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki, maka hal tersebut akan dilakukan bekerjasama dengan pihak swasta.

Kerjasama dengan pihak swasta perlu dilakukan, mengingat Balai Latihan Kerja (BLK) yang dimiliki saat ini belum tersedia alat berat yang bisa digunakan dalam pelatihan.

Kebutuhan terhadap alat berat telah disampaikan pada rapat koordinasi nasional ketenagakerjaan, di Jakarta baru-baru ini, namun tampaknya belum mendapatkan respon yang positif dari pemerintah pusat.

"Kendati permintaan kami belum dipenuhi, namun pemikiran tersebut sudah diterima sehingga diharapkan nantinya dapat direalisasikan oleh pemerintah pusat," terang Syahril kepada Antara Kalteng.

Sementara itu untuk sistem pemilihan orang yang dilatih yaitu melalui rekrutmen terbuka, namun apabila peminat yang mendaftar melebihi kuota yang tersedia maka akan dilakukan seleksi peserta.

Syahril menjelaskan, usai pelatihan selesai dilaksanakan, pihaknya akan membantu tenaga kerja disalurkan kepada perusahaan yang membutuhkan. Bahkan saat ini pihaknya sedang membuat aplikasi berbasis android, untuk memfasilitasi para pencari kerja mudah mencari informasi lowongan.

Upaya yang dilakukan ini sesuai program prioritas nasional pada tahun 2019, yakni pengembangan sumber daya manusia dari sisi ketenagakerjaan yang diimplementasikan melalui penyiapan tenaga kerja dalam bentuk pelatihan maupun magang.

"Program yang kami siapkan di tahun ini diarahkan pada hal tersebut, yaitu berupa perluasan volume pelatihan. Harapannya melalui peningkatan pelatihan, lowongan kerja yang tersedia dapat langsung terpenuhi oleh masyarakat," demikian Syahril.