Jakarta (ANTARA) - Studi yang didanai oleh Apple Inc menunjukkan bahwa jam tangan pintar Apple Watch dapat mendeteksi detak jantung yang tidak teratur sehingga penggunanya bisa mendapatkan tindakan lebih dini.
Para peneliti di studi tersebut mengharapkan teknologi dapat membantu mendeteksi dini fibrilasi atrium, salah satu jenis detak jantung tidak teratur yang paling sering ditemui. Pasien penyakit tersebut berisiko lima kali untuk terkena stroke.
Studi tersebut melibatkan 400.000 pengguna Apple Watch, hasilnya dipresentasikan pada acara American College of Cardiology di New Orleans, Amerika Serikat, dikutip dari Reuters.
2.000 orang, atau 0,5 persen, mendapat notifikasi dari jam tangan mereka bahwa detak jantung mereka tidak teratur.
Mereka kemudian diminta untuk memakai ECG untuk mendeteksi fibrilasi atrium.
Sepertiga pengguna yang menggunakan ECG terkonfirmasi mengalami gangguan fibrilasi atrium.
"Dokter bisa menggunakan informasi tersebut lalu menggabungkannya dengan pemeriksaan, lalu, mereka bisa membantu mengambil keputusan harus melakukan apa," kata Dr. Marco Perez dari Stanford School of Medicine, salah saeorang peneliti kepala di studi tersebut.
57 persen peserta yang mendapat notifikasi dari jam tangan juga memeriksakan diri mereka.
Berita Terkait
PLN hadirkan listik 24 jam di Desa Pesisir Kalteng
Jumat, 22 Maret 2024 20:31 Wib
WWF ajak matikan lampu selama 1 jam pada 23 Maret
Selasa, 19 Maret 2024 13:05 Wib
Pemkot Palangka Raya kurangi jam kerja selama Ramadhan
Selasa, 12 Maret 2024 16:25 Wib
Lapas Sampit ubah jam layanan kunjungan selama Ramadhan
Minggu, 10 Maret 2024 7:05 Wib
Pemkab Kotim pangkas jam kerja ASN selama Ramadhan
Sabtu, 9 Maret 2024 6:38 Wib
Pencurian semakin marak di Palangka Raya, polisi tingkatkan jam patroli
Jumat, 8 Maret 2024 16:07 Wib
Benarkah tidur kurang dari lima jam bisa tingkatkan risiko diabetes?
Rabu, 6 Maret 2024 17:22 Wib
Jam pelajaran sekolah di Kotim dikurangi 10 menit selama Ramadhan
Rabu, 28 Februari 2024 6:44 Wib