Legislator desak Pemkab Kotim lebih serius tangani program integrasi sapi-sawit

id Legislator desak Pemkab Kotim lebih serius tangani program integrasi sapi-sawit,Dinas pertanian,Kotawaringin timur,Sapi

Legislator desak Pemkab Kotim lebih serius tangani program integrasi sapi-sawit

Ternak sapi di salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalteng yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan daging di daerah tersebut. (Foto Istimewa)

Sampit (ANTARA) - Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rudianur mendesak pemerintah kabupaten setempat untuk menangani program integrasi sapi-perkebunan sawit secara serius untuk meningkatkan populasi ternak sapi.

"Integrasi sapi-perkebunan sawit merupakan salah satu program pemerintah Kotawaringin Timur untuk memenuhi kebutuhan dan swasembada daging. Untuk itu program ini harus ditangani lebih serius lagi agar cita-cita pemerintah daerah bisa terwujud," katanya di Sampit, Senin.

Dikatakannya, program integrasi sapi-perkebunan sawit sudah berjalan tiga tahun terakhir, namun sampai saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
"Saya harap pemerintah daerah mengevaluasi program itu. Jika ada kendala maka dapat dengan segera dicarikan solusi atau jalan keluarnya," tambahnya.

Menurut Rudianur, program integrasi sapi-perkebunan sawit hendaknya menjadi perhatian serius agar tidak gagal.

"Kami ingin pemeritah daerah juga fokus menangani program ini, dan jangan hanya program pembangunan proyek tahun jamak saja yang ditangani karena program pembangunan sektor lainnya tentunya tidak kalah pentingnya," ucapnya. 

Rudianur mengatakan, dari segi potensi areal perkebunan sawit untuk pengembangan sapi sangat memenuhi syarat karena pada umumnya di areal perkebunan sawit ketersediaan pakan cukup melimpah, baik rumput maupun limbah ampas penggilingan buah sawit.

"DPRD Kotawaringin Timur sudah sejak tiga tahun lalu mendukung program tersebut, namun sampai kini belum kelihatan hasilnya," ungkapnya.

Rudianur berharap, pemerintah daerah, khususnya Dinas Pertanian agar memberikan informasi dan laporan terkait perkembangan program tersebut.

"Kami ingin ada laporan yang lengkap. Jika memang ada kendala maka bisa dengan segera dicarikan solusinya, sehingga program tersebut tidak sia-sia dan membuang anggaran," katanya.

Integrasi perkebunan sawit dengan sapi perlu dilakukan karena melalui program itulah kebutuhan dan rencana swasembada daging bisa tercapai.

"Selain untuk mencapai target rencana swasembada daging, integrasi perkebunan sawit dengan sapi juga untuk menekan harga daging sapi di pasaran yang selama ini terus naik," jelasnya.
Tingginya harga daging sapi di Kotawaringin Timur berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.
Sampai sekarang Kotawaringin Timur masih tergantung daerah lain untuk memenuhi kebutuhan daging sapi, dan harganya menjadi mahal. Jika integrasi kebun sawit dengan sapi bisa terlaksana maka harga daging sapi bisa ditekan.

"Banyak cara untuk melaksanakan integrasi sawit dengan sapi. Salah satunya menyinergikan program pemerintah dengan peraturan daerah tentang Corporate Social Responsibility (CSR). Dan, apabila nantinya diperlukan, DPRD siap mendukung membantu pembiayaan dari APBD," demikian Rudianur.