Kenali bahaya dari kenaikan asam lambung

id asam lambung,maag,Kenali bahaya dari kenaikan asam lambung

Kenali bahaya dari kenaikan asam lambung

Ilustrasi Lambung (foto: Thinkstock) (

Palangka Raya (ANTARA) - Jangan disepelekan ketika Anda sudah memiliki kenaikan asam lambung dalam waktu lama, yang kerap kali hilang dan kambuh. Bukan tidak mungkin, kondisi asam lambung ini dapat menimbulkan bahaya dan mengarah pada kondisi medis lain yang lebih serius.

Berikut kemungkinan masalah serus yang akan muncul jika asam lambung telah ada dalam waktu lama, dan tidak diobati dengan tepat:

1. Striktur kerongkongan (esofagus)
Satu dari beberapa kondisi serius dan bahaya karena kenaikan asam lambung kronis yaitu terjadinya striktur kerongkongan. Striktur esofagus atau kerongkongan adalah rusaknya lapisan kerongkongan, karena mengalami iritasi akibat peningkatan asam lambung.

Kerusakan tersebut kemudian berdampak pada pembentukan jaringan parut, sehingga membuat rongga kerongkongan menyempit. Striktur kerongkongan memang bukan merupakan pertanda kanker.

Baca juga: Mentimun mampu hadang stres dan sehatkan lambung

Namun, kondisi ini bisa menimbulkan beberapa masalah. Mulai dari sakit saat menelan, susah menelan, meningkatkan kemungkinan tersedak, hingga makanan tersangkut dan tersumbat di kerongkongan.

Alhasil, makanan biasanya jadi lebih sulit untuk masuk ke dalam sistem pencernaan.

2. Esofagitis
Esofagitis adalah peradangan pada lapisan kerongkongan, sebagai komplikasi dari kenaikan asam lambung yang sudah tergolong parah. Itulah mengapa penting untuk mengatasi asam lambung sedini mungkin, karena dapat menimbulkan dampak yang cukup bahaya.

Esofagitis bisa mengakibatkan timbulnya perdarahan, luka, dan iritasi pada kerongkongan. Selain itu, adanya luka juga akan membuat kerongkongan menyempit. Kondisi inilah yang kemudian menimbulkan jaringan parut kronis pada lapisan kerongkongan.

Kesemua hal tersebut, yang pada akhirnya menimbulkan komplikasi karena menyulitkan Anda saat menelan makanan dan minuman. Anda juga akan merasakan nyeri atau sakit saat menelan makanan, bahkan makanan mungkin saja tersangkut di kerongkongan.

Baca juga: Stres dapat memicu peningkatan asam lambung

Gejala esofagitis lainnya meliputi:
  •     Nyeri atau sakit pada dada, terutama di belakang tulang dada yang semakin terasa saat makan.
  •     Nyeri dada seperti terbakar (heartburn).
  •     Radang tenggorokan.
  •     Nafsu makan menurun.

3. Barret esophagus
Barret esophagus adalah kondisi ketika sel pada lapisan kerongkongan rusak akibat bahaya dari kenaikan asam lambung yang berlangsung terus-menerus. Alhasil, lapisan kerongkongan rusak dan berubah menyerupai serangkaian sel yang melapisi dinding usus di sistem pencernaan.

Sama halnya seperti esofagitis, barret esophagus tidak terjadi begitu saja. Peluang munculnya barret esophagus akan semakin besar ketika Anda sudah mengalami keluhan asam lambung dalam jangka waktu lama atau kronis.

Semua orang yang mengalami asam lambung kronis sebenarnya memiliki risiko dan bahaya yang sama untuk berkembang menjadi barret esophagus. Hanya saja, kebanyakan kasusnya biasanya terjadi pada kelompok lansia, dan khususnya pria ketimbang wanita.

Baca juga: Apa saja yang jadi ciri asam lambung?

Jika ingin memastikan kemungkinan Anda mengalami barret esophagus atau tidak, dokter biasanya akan melakukan tes bernama endoskopi (EGD). Tes ini bertujuan untuk melihat dan memeriksa lapisan esofagus (kerongkongan).

Dokter juga mungkin akan mengambil sedikit sampel jaringan dari kerongkongan (biopsi), untuk diperiksa lebih lanjut. Akan tetapi, tidak semua orang disarankan untuk melakukan tes endoskopi guna memastikan barret esophagus ini.

Tes endoskopi umumnya hanya direkomendasikan bagi Anda yang memang memiliki faktor risiko tertentu. Misalnya telah mengalami keluhan asam lambung yang cukup lama, dengan berbagai gejala pendukung lainnya.

Dalam beberapa kasus tertentu, barrret esophagus bisa berkembang menjadi kanker esofagus (kerongkongan). Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa penting untuk melakukan pemeriksaan dan tes rutin guna mendeteksi adanya sel prakanker. Meskipun dapat berubah menjadi lesi prakanker, kasus ini cukup jarang.

Jadi, ketika nantinya ditemukan hadirnya sel prakanker, dapat segera dilakukan pengobatan yang tepat untuk mencegah perkembangan kanker kerongkongan.

Baca juga: Minuman asam yang aman bagi penderita maag

4. Kanker kerongkongan (esofagus)
Seperti namanya, kanker kerongkongan atau esofagus adalah jenis kanker yang menyerang bagian kerongkongan. Awal kemunculan kanker kerongkongan biasanya dimulai dari sel-sel yang melapisi bagian dalam kerongkongan.

Bukan hanya di bagian tertentu saja, tapi kanker kerongkongan bisa terjadi di seluruh bagian kerongkongan mana pun. Salah satu alasan kuat penyebab kanker kerongkongan yang cukup bahaya yakni ketika Anda memiliki refluks asam lambung kronis.

Terlebih jika peningkatan asam lambung tersebut sudah berkembang menjadi barret esophagus. Dalam hal ini, risiko Anda untuk mengalami kanker kerongkongan juga akan semakin meningkat. Gejala yang mungkin ditimbulkan adalah sulit menelan, berat bada turun tanpa sebab, nyeri dada, sensasi terbakar pada dada (heartburn), batuk dan suara serak. Pada awal munculnya kanker ini sering tidak menimbulkan gejala yang spesifik.

Atas dasar itulah, penting untuk bertanya pada dokter lebih lanjut. Terutama mengenai tanda dan gejala apa saja yang perlu diperhatikan, jika refluks asam lambung Anda sudah tergolong kronis.

Pada tahap awal perkembangannya, kanker kerongkongan umumnya tidak memiliki gejala yang cukup spesifik. Namun, kemungkinan muncul gejala umum seperti susah dan sakit saat menelan, karena pertumbuhan sel kanker yang mempersempit rongga kerongkongan.

Baca juga: Minuman yang bantu obati sumbatan lambung
Baca juga: Kenali penyakit yang menyerang jika lewatkan waktu makan ini
Baca juga: Ternyata ini penyebab sakit perut setelah minum kopi


sumber:hellosehat