Dua peserta SMN Sumsel penyandang disabilitas perkenalkan tarian daerah di Kalteng

id Jalan sehat, bhun, bumn hadir untuk negeri, smn, siswa mengenal nusantara, disabilitas, tarian daerah, silampari kayangan, lubuk linggau, angkasa pura

Dua peserta SMN Sumsel penyandang disabilitas perkenalkan tarian daerah di Kalteng

Peserta SMN Sumsel penyandang disabilitas tampil dengan penuh semangat membawakan tarian Silampari Kayangan di Palangka Raya, Minggu, (18/8/2019). (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Dua peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) Sumatera Selatan memperkenalkan tarian khas dari daerahnya kepada warga Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah dengan tampil di atas panggung saat kegiatan jalan sehat BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN).

"Kami sangat bangga, karena bisa tampil dihadapan orang banyak untuk bisa memperkenalkan tarian daerah yang berasal dari Sumsel," kata Rita Melisa salah seorang peserta SMN Sumsel di Palangka Raya, Minggu.

Menurutnya, menjadi peserta SMN dan dipercaya tampil di hadapan banyak orang, merupakan kesempatan yang sangat langka. Sehingga mereka pun melakukan persiapan secara matang, melalui latihan yang cukup keras dan disiplin.

Sementara itu, Reza Wulandari peserta SMN lainnya mengaku, sempat gugup sebelum tampil di panggung. Mengingat mereka tampil di acara yang cukup besar dan bukanlah di Sumsel, melainkan di daerah Indonesia lainnya, yakni Palangka Raya.

"Jujur saja, sebelum tampil kami sempat gugup. Namun ternyata, kami berhasil tampil dengan baik dan mendapatkan apresiasi yang begitu luar biasa dari para penonton," ucapnya penuh rasa haru.

Kedua siswi dari SMALB Lubuk Linggau itu pun berharap, agar kebudayaan asal Sumsel dapat lebih diketahui lagi dan dikenal oleh warga Indonesia lainnya, termasuk di Kalteng. Saling mengenal tentang budaya atau pun tradisi yang dimiliki masing-masing daerah, tentu akan menguatkan rasa persatuan dan kesatuan.

Meski pun mereka berdua memiliki kekurangan berupa pendengaran dan bicara, namun nyatanya hal tersebut bukanlah halangan untuk bisa tampil dengan baik dan penuh semangat, memperkenalkan sekaligus melestarikan budaya yang ada di Sumsel.

Adapun tarian daerah atau tradisional asal Sumsel yang mereka tampilkan, yakni Tari Silampari Kayangan, memiliki makna silam atau hilang serta pari, yakni peri atau putri cantik.

Tarian itu menceritakan tentang masyarakat yang ingin menggelar suatu hajatan, maka para tetua desa yang memiliki kekuatan supranatural akan memanggil peri dari kayangan, agar turun ke bumi dan menghibur masyarakat pada acara tersebut.

Usai menari, maka para peri akan kembali menuju kayangan dengan sendirinya. Kemudian, tarian ini juga biasa ditampilkan untuk menyambut para tamu istimewa yang datang ke Lubuk Linggau.