Seorang wartawan laporkan pembakaran motornya ke polisi

id motor wartawan dibakar,wartawan okezone,Seorang wartawan laporkan pembakaran motornya ke polisi,demo pelajar,rkuhp

Seorang wartawan laporkan pembakaran motornya ke polisi

Sepeda motor dibakar massa, saat kericuhan di sekitar Pos Polisi Malmerah, belakang Gedung DPR, (25/9/2019) (ANTARA/DEVI NINDY)

Jakarta (ANTARA) - Wartawan Okezone Puteranegara Batubara resmi melaporkan kasus pembakaran sepeda motor miliknya saat meliput demo pelajar di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat.

"Saya berharap diusut agar kasus seperti ini tidak terulang di masa mendatang," kata Puteranegara menjawab pers di Jakarta, Jumat.

Kasus pembakaran motor yang dialami Putera dilaporkan ke Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat, Kamis (26/9).

Baca juga: Buyarkan pedemo, aparat tembakkan gas air mata di Palmerah

Laporan tersebut disertai dengan barang bukti berupa surat kepemilikan motor Honda Supra-X 125 dengan nomor. Polisi B 3993 BWV serta foto motornya yang terbakar saat demo yang melibatkan pelajar dari berbagai sekolah menengah tingkat atas di belakang Gedung DPR.

Laporan kasus pembakaran motor Puteranegara teregistrasi dengan Nomor 1782/K/IX/2019/Restro Jakarta Pusat.

Putera menceritakan motornya dibakar, setelah massa membakar Pos Polisi Palmerah, sesaat setelah polisi menembakkan gas air mata untuk memecah kerumunan.

Kondisi massa yang semakin memanas membuat massa turut membakar sepeda motor yang terparkir di Pos Polisi Palmerah. Salah satu motor yang terbakar adalah milik Putera.

"Ada tiga motor yang dibakar, termasuk punya saya,” kata Putera.

Beberapa barang berharga milik Puteranegara yang tersimpan di bawah jok motor pun turut hangus dilalap si jago merah. Barang- barang tersebut adalah telepon genggam merek Oppo F9, kartu ATM MNC Bank, KTP serta SIM A dan C.

Sebelumnya, pada Rabu (25/9) demo pelajar di belakang Gedung DPR RI berakhir ricuh.

Beberapa pos polisi dibakar oleh massa yang marah akibat terkena gas air mata.

Tidak hanya pos polisi, berbagai fasilitas umum lainnya seperti halte TransJakarta, taman kota, rambu penunjuk jalan, serta tempat sampah mengalami kerusakan akibat massa yang anarkis.