Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Supian Hadi kembali mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan provokasi maupun isu terkait SARA atau suku, agama, ras dan antar golongan.
"Kita jangan mau diadu domba. Kita harus bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Kalau ada masalah, kita selesaikan dengan baik," kata Supian Hadi saat acara tradisi budaya Mandui Safar di ikon Jelawat Sampit, Rabu.
Supian menyebutkan, kerukunan dan toleransi di Kotawaringin Timur sudah sangat baik. Kondisi yang harmonis dan kondusif ini harus dijaga bersama dan jangan sampai dirusak oleh pihak manapun, atau karena masalah yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan SARA.
Pengalaman kelam konflik etnis 2001 silam jangan sampai terjadi lagi. Semua pihak harus bersama-sama terus memberikan pemahaman yang baik dan benar kepada masyarakat, khususnya generasi muda agar mereka memahami bahwa kedamaian adalah hal yang harus selalu dijaga.
Seperti diketahui, beberapa hari terakhir sempat beredar kabar tidak benar terkait perkelahian antara dua kelompok pemuda. Polisi sudah menegaskan, kejadian itu merupakan tindak kriminal murni yang sama sekali tidak ada kaitannya suku.
Saat di Markas Polres Kotawaringin Timur usai membahas isu yang meresahkan itu dengan Kapolres AKBP Mohammad Rommel, Dandim 1015/Sampit Letkol CZI Akhmad Safari dan tokoh adat, Selasa (22/10), Supian bertemu langsung dengan dua remaja yang dikabarkan menjadi korban penusukan oleh sekelompok pemuda.
Supian memastikan isu penusukan dan kabar adanya jatuh korban tersebut merupakan hoaks atau kabar bohong. Dua remaja itu dalam kondisi baik-baik saja.
"Lihat sendiri, mereka berdua dalam kondisi sehat. Tidak ada luka. Jadi, isu itu tidak benar. Masyarakat jangan mau terprovokasi," ujar Supian.
Kapolres AKBP Mohammad Rommel juga menegaskan hal serupa. Dia membenarkan terjadi perkelahian, namun tidak ada korban yang sampai ditusuk. Kejadian itu murni tindakan kriminal, tidak ada kaitannya dengan masalah suku.
"Wartawan melihat sendiri kan? Mereka berdua sehat-sehat saja. Isu ada penusukan itu tidak benar. Jangan ada yang percaya itu," kata Rommel.
Untuk lebih meyakinkan, Rommel mempersilakan kedua remaja itu menjelaskan kondisi mereka kepada wartawan. Kedua remaja itu pun dengan jujur mengatakan bahwa mereka tidak ada mengalami luka, apalagi sampai ditusuk.
"Kami sehat-sehat saja. Isu itu tidak benar," kata salah satu korban.
Sementara itu terkait proses hukum, Kapolres menegaskan, sebanyak sembilan tersangka pengeroyok sudah ditangkap. Dia memastikan akan ditindak secara tegas sesuai aturan hukum berlaku.
Berita Terkait
Petani hortikultura di Kotim merugi akibat lahan dilanda banjir
Rabu, 1 Mei 2024 22:19 Wib
BPBD Kotim pasok air bersih untuk korban banjir
Rabu, 1 Mei 2024 20:59 Wib
Disdik Kotim pastikan hak pendidikan terpenuhi di tengah situasi banjir
Rabu, 1 Mei 2024 19:56 Wib
Bupati Kotim perintahkan data perusahaan pendukung kegiatan pendidikan
Rabu, 1 Mei 2024 19:39 Wib
Wabup Kotim tinjau SDN 3 Sawahan terendam banjir
Rabu, 1 Mei 2024 17:33 Wib
Legislator Kotim sebut Sampit darurat banjir
Rabu, 1 Mei 2024 15:12 Wib
Kodim Sampit manfaatkan lahan kembangkan tanaman hidroponik
Rabu, 1 Mei 2024 6:39 Wib
Bupati Kotim berharap antusias masyarakat jadi pemicu prestasi sepak bola
Rabu, 1 Mei 2024 6:31 Wib