Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Wahid Yusuf meminta pemerintah setempat memastikan pelaksanaan program Kartu Pra Kerja tepat sasaran.
"Program itu bagus untuk dilaksanakan, namun harus dipastikan program tersebut tepat sasaran, yakni Kartu Pra Kerja diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan," kata Wahid saat dikonfirmasi dari Palangka Raya, Senin.
Dia juga meminta pemerintah untuk dapat memastikan program terbaru Presiden Joko Widodo ini tidak disalahgunakan atau dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan pribadi.
"Jangan sampai ada oknum yang bermain, misal orang yang sudah kerja, atau karena sanak keluarga pengurus program ini mendapat kartu itu. Sementara ada orang yang benar-benar membutuhkan malah tidak dapat," kata Wahid.
Baca juga: Perlu kaji ulang kebijakan gaji pengangguran, kata Jusuf Kalla
Dia juga meminta pemerintah nantinya melakukan pendataan secara menyeluruh, jujur dan adil sehingga menghasilkan data calon penerima Kartu Pra Kerja yang sahih.
Politisi Golkar itu juga mengajak seluruh elemen masyarakat nantinya turut mengawasi pelaksanaan program Kartu Pra Kerja tersebut, mulai dari tahap pendataan, pendistribusian kartu hingga memastikan penerima program siap kerja dan mendapat pekerjaan.
"Program itu akan sangat bermanfaat termasuk untuk warga Palangka Raya, namun harus bisa dipastikan penerima program benar-benar orang siap diberikan pelatihan dan siap kerja. Namun pelatihan itu harus disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja di daerah," katanya.
Sebelumnya, program Kartu Pra Kerja yang sedang disiapkan oleh pemerintah akan dilaksanakan bukan dalam bentuk pemberian uang tetapi lebih kepada pelatihan bagi kalangan warga.
Baca juga: Kemiskinan dan pengangguran Kalteng turun selama tiga tahun terakhir
"Awal tahun depan kami akan meluncurkan yang namanya Kartu Pra Kerja," kata Asisten Deputi Ketenagakerjaan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Yulius.
Pelaksanaan program tersebut adalah dengan memberikan skim bagi orang yang menganggur dengan berbagai bentuk pelatihan yang dialokasikan sekitar Rp3 juta per orang.
Dengan demikian, kata dia, Kartu Pra Kerja bukanlah dalam bentuk pemberian uang tunai tetapi lebih kepada bentuk pelatihan melalui sejumlah platform yang masing-masing memiliki tingkatan.
Pemerintah pun menyiapkan dana Rp10 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 untuk 2 juta orang yang berhak menerima Kartu Pra Kerja dalam rangka mempersiapkan generasi muda melalui pelatihan kerja.
Baca juga: Nadiem diharap bisa selesaikan masalah pengangguran lulusan SMK
Berita Terkait
Pilot pesawat Smart Aviation yang jatuh ditemukan selamat
Minggu, 10 Maret 2024 18:24 Wib
Pemilu 2024 bagi WNI di Belanda dipastikan aman
Senin, 29 Januari 2024 13:21 Wib
Pengikut Rais A'am dan ketum bergerak menangkan Prabowo
Rabu, 24 Januari 2024 17:57 Wib
Sekretaris DPRD Kotim resmi berganti ke Muhammad Yusuf
Kamis, 4 Januari 2024 18:04 Wib
DPRD Palangka Raya dorong eksekutif-legislatif sampaikan kinerja ke masyarakat
Kamis, 7 Desember 2023 16:20 Wib
Waket DPRD Palangka Raya minta ASN harus berikan pelayanan prima
Kamis, 7 Desember 2023 14:51 Wib
DPRD Palangka Raya apresiasi pemkot tingkatkan fasilitas di pustu
Senin, 4 Desember 2023 7:42 Wib
Layanan autis gratis dari Pemkot Palangka Raya harus dimanfaatkan warga
Selasa, 21 November 2023 18:58 Wib