Realisasi KUR 2019 capai Rp139, 5 triliun
Sebenarnya, kalau tidak kami rem, (realisasinya) bisa melampaui
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat realisasi kredit usaha rakyat (KUR) periode Januari-Desember 2019 mencapai Rp139,5 triliun atau 99,6 persen dari target Rp140 triliun.
"Sebenarnya, kalau tidak kami rem, (realisasinya) bisa melampaui," kata Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir dalam sosialisasi pedoman pelaksanaan KUR di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, apabila realisasi penyaluran KUR melampaui, pemerintah tidak membayar subsidi kepada bank atau lembaga penyalur.
Meski begitu, Iskandar mengaku ada beberapa bank dan lembaga penyalur KUR yang melampaui realisasi, namun pemerintah memberikan toleransi dengan menyetujui kelebihan realisasi KUR itu.
"Tapi karena anggaran masih cukup, kami masih setujui, karena keputusan komite mengemukakan Rp140 triliun atau kecukupan anggaran. Kami sudah setujui ada beberapa bank karena lebihnya tidak banyak-banyak juga," katanya.
Pemerintah menurunkan suku bunga KUR dari 24 persen pada tahun 2008 menjadi tujuh persen per tahun pada tahun 2018.
Tahun 2020, pemerintah kembali menurunkan suku bunga KUR menjadi enam persen per tahun dengan plafon yang ditingkatkan dari Rp140 triliun menjadi sekitar Rp190 triliun.
Iskandar merinci realisasi KUR tahun 2019 diserap oleh 4,71 juta debitur di seluruh Indonesia.
Realisasi dan target KUR sejak tahun 2016 mengalami peningkatan misalnya tahun 2017 terealisasi Rp96,7 triliun dari target Rp110 triliun dan tahun 2018 realisasinya mencapai Rp120,3 triliun dari target Rp120 triliun.
KUR untuk sektor perdagangan atau nonproduksi tahun 2019 mulai menurun mencapai 48,5 persen dari 53 persen tahun 2018 karena mulai berlakunya target realisasi KUR sektor produksi atau nonperdagangan sejak 2017.
Realisasi KUR sektor produksi hingga 31 Desember 2019 mencapai 51,5 persen, masih di bawah target sebesar 60 persen.
Kemenko Perekonomian merinci sepuluh besar penyaluran KUR menurut provinsi terbanyak dicapai Jawa Tengah mencapai Rp82,8 triliun disusul Jawa Timur Rp78,6 triliun.
Kemudian Jawa Barat dengan realisasi penyaluran KUR Rp59,7 triliun, Sumatera Selatan Rp27,3 triliun, Sumatera Utara Rp20,2 triliun, dan Bali realisasi KUR mencapai Rp17,7 triliun.
Provinsi lainnya yakni DKI Jakarta sebesar Rp15,8 triliun, Lampung Rp13,9 triliun, Jambi Rp13,5 triliun dan Sumatera Barat Rp11,5 triliun.
Hingga saat ini terdapat 44 penyalur KUR terdiri dari 38 bank nasional dan bank pembangunan daerah, sisanya perusahaan pembiayaan dan koperasi.
"Sebenarnya, kalau tidak kami rem, (realisasinya) bisa melampaui," kata Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir dalam sosialisasi pedoman pelaksanaan KUR di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, apabila realisasi penyaluran KUR melampaui, pemerintah tidak membayar subsidi kepada bank atau lembaga penyalur.
Meski begitu, Iskandar mengaku ada beberapa bank dan lembaga penyalur KUR yang melampaui realisasi, namun pemerintah memberikan toleransi dengan menyetujui kelebihan realisasi KUR itu.
"Tapi karena anggaran masih cukup, kami masih setujui, karena keputusan komite mengemukakan Rp140 triliun atau kecukupan anggaran. Kami sudah setujui ada beberapa bank karena lebihnya tidak banyak-banyak juga," katanya.
Pemerintah menurunkan suku bunga KUR dari 24 persen pada tahun 2008 menjadi tujuh persen per tahun pada tahun 2018.
Tahun 2020, pemerintah kembali menurunkan suku bunga KUR menjadi enam persen per tahun dengan plafon yang ditingkatkan dari Rp140 triliun menjadi sekitar Rp190 triliun.
Iskandar merinci realisasi KUR tahun 2019 diserap oleh 4,71 juta debitur di seluruh Indonesia.
Realisasi dan target KUR sejak tahun 2016 mengalami peningkatan misalnya tahun 2017 terealisasi Rp96,7 triliun dari target Rp110 triliun dan tahun 2018 realisasinya mencapai Rp120,3 triliun dari target Rp120 triliun.
KUR untuk sektor perdagangan atau nonproduksi tahun 2019 mulai menurun mencapai 48,5 persen dari 53 persen tahun 2018 karena mulai berlakunya target realisasi KUR sektor produksi atau nonperdagangan sejak 2017.
Realisasi KUR sektor produksi hingga 31 Desember 2019 mencapai 51,5 persen, masih di bawah target sebesar 60 persen.
Kemenko Perekonomian merinci sepuluh besar penyaluran KUR menurut provinsi terbanyak dicapai Jawa Tengah mencapai Rp82,8 triliun disusul Jawa Timur Rp78,6 triliun.
Kemudian Jawa Barat dengan realisasi penyaluran KUR Rp59,7 triliun, Sumatera Selatan Rp27,3 triliun, Sumatera Utara Rp20,2 triliun, dan Bali realisasi KUR mencapai Rp17,7 triliun.
Provinsi lainnya yakni DKI Jakarta sebesar Rp15,8 triliun, Lampung Rp13,9 triliun, Jambi Rp13,5 triliun dan Sumatera Barat Rp11,5 triliun.
Hingga saat ini terdapat 44 penyalur KUR terdiri dari 38 bank nasional dan bank pembangunan daerah, sisanya perusahaan pembiayaan dan koperasi.