Paris (ANTARA) - Perhimpunan masyarakat China yang berbasis di Paris, Prancis, membatalkan sebuah pawai Tahun Baru Imlek menyusul adanya penyebaran virus corona, kata wali kota Paris, Anne Hidalgo, pada Minggu.
“Saya telah bertemu komunitas China di Paris. Mereka merasa sangat emosional dan risau, juga memutuskan untuk membatalkan pawai yang dijadwalkan siang ini di Place de la Republique,” kata Hidalgo pada stasiun radio Europe 1.
Dia menambahkan, “Mereka tidak merasa pas untuk merayakan pesta saat ini.”
Sebelumnya pada Sabtu (25/1), kota Bordeaux di bagian barat daya Prancis juga membatalkan pesta meriah perayaan Tahun Baru Imlek yang sudah direncanakan.
Hal itu dilakukan untuk membatasi risiko infeksi virus corona, serta menunjukkan dukungan moril untuk para korban wabah di China, menurut sang wali kota.
Hingga hari ini, pemerintah China menyebut korban meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona mencapai 56 orang, dengan total 1.975 orang terinfeksi.
Di Prancis sendiri, tercatat tiga orang terinfeksi virus corona, yang semuanya merupakan warga negara China. Dua di antaranya dirawat di rumah sakit di kota Paris, sedangkan satu lainnya di Bordeaux.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Ada 72 kasus COVID-19 di Lampung
Selasa, 23 Mei 2023 12:20 Wib
Berikut penjelasan RSUD Tamiang Layang terkait meninggalnya warga terkonfirmasi positif COVID-19
Sabtu, 3 September 2022 21:42 Wib
Obat oral COVID-19 Pfizer untuk penggunaan darurat kantongi izin BPOM
Selasa, 23 Agustus 2022 10:46 Wib
Gejala long COVID dialami satu dari delapan orang
Jumat, 5 Agustus 2022 14:49 Wib
Pemberian dosis penguat kedua untuk nakes dinilai sebagai langkah tepat
Minggu, 31 Juli 2022 21:13 Wib
IDI minta tes PCR sebagai syarat perjalanan kembali diberlakukan
Selasa, 21 Juni 2022 16:54 Wib
PAHO sebut virus corona 'tak akan lenyap dalam waktu dekat'
Kamis, 19 Mei 2022 16:31 Wib
Jimmy Kimmel kembali positif COVID-19 setelah dinyatakan pulih
Kamis, 19 Mei 2022 11:11 Wib