ANTARA tingkatkan kerja sama dengan Kantor Berita Malaysia

id kantor berita antara, kantor berita malaysia, bernama,direktur utama,meidyatama suryodiningrat,direktur pemberitaan ,achmad munir,ukw,banjarmasin

ANTARA tingkatkan kerja sama dengan Kantor Berita Malaysia

Dirut Kantor Berita ANTARA Meidyatama Suryodiningrat (keenam kanan) didampingi Direktur Pemberitaan Achmad Munir (kelima kiri) dan Direktur UKW PWI Prof Dr Rajab Ritonga (keenam kiri) saat pembukaan UKW) yang digelar di Banjarmasin, Senin (10/2/2020).ANTARA/Rendhik Andika

Banjarmasin (ANTARA) - Direktur Pemberitaan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Achmad Munir mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan kerja sama dengan Kantor Berita Malaysia, Bernama.

"Ke depan kita ingin fokuskan kerja sama dua kantor berita ini terutama penguatan ekonomi antardua negara yang informal," kata pria yang akrab disapa Munir itu di Banjarmasin, Senin.

Dia mencontohkan penguatan itu seperti fokus pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berprofesi sebagai penjual soto, nasi dan sebagainya.

"Kita akan fokuskan penguatan mereka melalui diplomasi jurnalistik. Harapannya akan ditindaklanjuti dengan diplomasi oleh kedua negara," katanya.

Terlebih lagi, lanjut dia, Indonesia dan Malaysia adalah negara serumpun yang memiliki ras yang sama dan budaya hampir sama dan hanya dipisahkan status negara.

"Oleh karena itu kami menyadari kedua negara harus akur jangan sampai konflik. Makanya begitu ada isu-isu yang tidak nyaman diantara kedua negara ini, maka antar kantor berita negara kami berupaya meredam agar isu-isu itu mereda," katanya.

Pernyataan itu diungkapkan Munir saat dikonfirmasi terkait kehadiran Presiden Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia Indonesia (ISWAMI) Zakaria Abdul Wahab di acara Uji Kompetensi Wartawan yang digelar Antara di Kota Banjarmasin dalam rangkaian peringatan Hari Pers Nasional 2020.

Sementara itu Zakaria mengatakan saat ini jurnalis Malaysia dan Indonesia yang tergabung di ISWAMI terus menjalankan kerja sama di "belakang layar".

"Jika ada isu yang mengancam hubungan antarkedua negara akan kita redam, dikurangi  sehingga berdampak pada hubungan harmonis. Contohnya saat insiden bendera Indonesia terbalik. Kami dan media dari Indonesia kemudian memberitakan Menteri Olahraga Malaysia minta maaf dan mengakui itu kesalahan teknis," kata Zakaria.