Dinas Pendidikan Kotim minta guru persiapkan siswa hadapi ujian

id Dinas Pendidikan Kotim minta guru persiapkan siswa hadapi ujian,Pemkab Kotim,Kotawaringin Timur,Ujian nasional,Dinas Pendidikan,Suparmadi,Sampit,Kotim

Dinas Pendidikan Kotim minta guru persiapkan siswa hadapi ujian

Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi berbincang dengan siswi SMPN 1 Sampit, beberapa waktu lalu. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Suparmadi meminta guru membantu siswa mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional agar hasilnya memuaskan.

"Pihak sekolah, khususnya para guru diharapkan membantu dengan memberi pengayaan pelajaran dan latihan agar anak-anak kita lebih siap menghadapi ujian nasional nanti," kata Suparmadi di Sampit, Selasa.

Ujian nasional memang bukan lagi penentu kelulusan, namun ujian nasional dapat menjadi gambaran kualitas pendidikan sebuah sekolah dengan sekolah lain. Untuk itulah persiapan menghadapi ujian nasional dinilai tetap menjadi hal penting.

Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional (UN) bagi murid Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama akan dilaksanakan pada April 2020. Persiapan harus ditingkatkan karena waktu pelaksanaan semakin dekat.

Suparmadi menyebutkan, USBN untuk murid SD rencananya dilaksanakan pada 11 hingga 13 April, sedangkan UN SMP dilaksanakan pada 20 hingga 23 April 2020.

USBN untuk tingkat SD dilaksanakan dengan sistem UNKP atau ujian nasional berbasis kertas dan pensil. Seluruh SD menggunakan sistem UNKP karena berbagai pertimbangan, khususnya terkait ketersediaan fasilitas.

Baca juga: Sidak depo sampah bau, Komisi II DPRD Kotim beri solusi

Ujian nasional tingkat SMP akan dilaksanakan dengan sistem UNKP atau berbasis kertas pensi dan UNBK atau berbasis komputer. Hal ini juga menyangkut ketersediaan fasilitas karena ujian nasional berbasis komputer hanya bisa dilakukan jika sekolah sudah memiliki perangkat komputer yang memadai sesuai kebutuhan.

Saat ini terdapat 58 SMP sederajat di Kotawaringin Timur. Dari jumlah tersebut, baru 65 persen sekolah yang sudah melaksanakan ujian nasional berbasis komputer karena peralatan multimedia di sekolah mereka sudah cukup memadai.

"Kendala yang dihadapi banyak sekolah sehingga belum bisa melaksanakan UNBK adalah keterbatasan komputer, jaringan internet dan jaringan listrik. Masalah ini secara bertahap terus diupayakan solusinya," jelas Suparmadi.

Suparmadi mengajak seluruh guru membantu siswa mempersiapkan diri menghadapi ujian. Sementara itu kepada siswa diimbau belajar lebih serius agar nantinya bisa menjawab seluruh soal ujian dengan mudah.

Baca juga: Rombongan Komisi II kaget melihat kerusakan Pasar Eks Mentaya

Baca juga: DPRD Kalteng bantu tuntaskan polemik Gapoktan di Kotim dan PT MJSP