Sampit (ANTARA) - Mesin serut kayu bajakah terpilih menjadi yang terbaik dalam lomba inovasi teknologi tepat guna yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah.
"Hasil penilaian itu mutlak hak dewan juri. Tapi yang jelas, penilaiannya tentu sesuai dengan tema lomba yakni inovasi teknologi tepat guna," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kotawaringin Timur Hawianan di Sampit, Selasa.
Lomba inovasi teknologi tepat guna dilaksanakan di aula kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kotawaringin Timur pada Kamis (27/2) lalu. Ada 14 peserta yang ikut yakni dari kalangan pelajar, mahasiswa, posyantek dan masyarakat umum.
Panitia mendatangkan juri dari Universitas Negeri Palangka Raya. Seluruh peserta diminta mempraktikkan alat inovasi teknologi tepat guna yang mereka tampilkan.
Hasil penilaian, Juara I diraih Agung Syahid Rahman dari Posyantek Kecamatan Telawang dengan alat inovasi berupa mesin serut kayu bajakah menjadi serbuk teh. Kayu bajakah merupakan tanaman yang digunakan obat tradisional masyarakat suku Dayak untuk menyembuhkan kanker dan tumor.
Mesin serut tersebut cukup sederhana namun dinilai sangat bermanfaat. Teknologinya dinilai mudah dibuat oleh masyarakat sehingga akan sangat membantu.
"Inovasi teknologi tepat guna ini kan tujuannya untuk memudahkan pekerjaan masyarakat serta menghasilkan nilai tambah. Tujuan akhirnya tentu untuk membantunya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," harap Hawianan.
Baca juga: Legislator Kotim prihatin jalan dalam kota pun rusak
Sementara itu, juara II lomba inovasi teknologi tepat guna tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur itu adalah Natanel dari kelompok umum dengan alat inovasi yang ditampilkan berupa mesin pengupas bawang.
Juara III adalah Miranda Maulia dan kawan-kawan dari SMAN 2 Sampit. Mereka membuat alat inovasi berupa biogas berbahan dasar limbah makanan.
Juara Harapan I adalah Ayu Widyawati dan kawan-kawan. Tim dari SMAN 4 Sampit ini menampilkan inovasi berupa mesin pemotong bawang.
Juara Harapan II diraih Brawijaya siswa SMKN 2 Sampit. Brawijaya menampilkan inovasi sistem monitoring dan control rumah menggunakan BLYIN- dan NODEMCU ISP-12E berbasis internet of things.
Juara Harapan III adalah Amanda Soraya dan kawan-kawan dari SMAN 2 Sampit dengan inovasinya berupa karamunting dan kalakai batik modern.
Baca juga: Legislator Kotim ajak masyarakat cegah Covid-19 dengan cara ini
Baca juga: KKP Sampit imbau masyarakat tidak panik hadapi Covid-19