Jakarta (ANTARA) - Group Head, Brand Communication & PR Bhinneka, Astrid Warsito, mengatakan Bhinneka tengah menginvestigasi kebenaran berita bobolnya data pengguna.
"Hingga saat ini, kami masih melakukan investigasi yang mengenai kebenaran berita tersebut dan juga melakukan investigasi di sistem internal Bhinneka sehubungan dengan dugaan tersebut," ujar Astrid saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu.
Astrid menekankan bahwa keamanan dan kenyamanan pelanggan saat berbelanja di Bhinneka.com selalu menjadi prioritas. Dia juga mengatakan Bhinneka telah menerapkan standar keamanan global PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard) dari TUV Rheinland untuk melindungi pelanggan.
Baca juga: Kelompok peretas mengaku jual data pengguna Bhinneka di dark web
Astrid juga mengimbau pelanggan untuk segera melakukan penggantian password sebagai langkah pencegahan. Dia juga mengingatkan untuk tidak menggunakan kata sandi, password, yang sama untuk berbagai layanan dan menggunakan email yang berbeda untuk aktivitas transaksi online.
Selain itu, pelanggan juga diminta untuk menggunakan password yang kuat, minimum delapan karakter, dengan kombinasi huruf besar dan kecil, kombinasi angka, jangan menggunakan identitas atau informasi terkait dengan data diri dan kombinasi simbol.
Bhinneka juga menegaskan bahwa password pelanggan di database selalu dienkripsi, dan tidak menyimpan data kartu kredit ataupun debit.
Semua data pembayaran langsung terkoneksi dengan payment gateway. Selain itu, tidak ada uang elektronik atau digital goods lainnya yang datanya tersimpan di sistem Bhinneka.
Baca juga: Data pengguna bocor, keandalan Tokopedia dipertanyakan
"Yang pasti password pengguna semua terenkripsi dan kami tidak menyimpan data perbankan," ujar Astrid.
"Dengan melakukan langkah pencegahan di atas, Anda turut membantu kami untuk menjaga keamanan akun Anda," dia menambahkan.
Kelompok peretas bernama ShinyHunters mengklaim telah membobol sepuluh perusahaan, salah satunya Bhinneka, dan saat ini menjual basis data pengguna perusahaan tersebut di pasar web gelap atau dark web.
Dikutip dari ZDNet, Minggu, para peretas adalah kelompok yang sama yang telah meretas Tokopedia pekan lalu.
Peretas dilaporkan membobol 1,2 juta data pengguna Bhinneka.
Baca juga: Data bocor Tokopedia, Polri persilakan pihak dirugikan lapor
Baca juga: KKI gugat Tokopedia dan Menkominfo terkait kebocoran data pelanggan
Baca juga: Tokopedia diminta investigasi dugaan kebocoran data pengguna
Berita Terkait
Pemprov Kalteng tingkatkan pengelolaan statistik sektoral hadapi era revolusi data
Kamis, 28 November 2024 15:57 Wib
Pemkab Sukamara gelar pelatihan teknis penggunaan portal Satu Data
Selasa, 26 November 2024 14:56 Wib
Harta kekayaan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menurut data LHKPN KPK
Senin, 25 November 2024 21:51 Wib
Pemkab Kapuas kelola data tenaga kerja konstruksi
Selasa, 19 November 2024 12:49 Wib
Murung Raya gelar diskusi penguatan data statistik sektoral untuk Satu Data Indonesia
Rabu, 13 November 2024 16:34 Wib
DPRD dukung penuh penguatan data Satu Data Indonesia di Murung Raya
Senin, 11 November 2024 21:08 Wib
Pj Bupati Murung Raya dukung penguatan Satu Data Indonesia melalui diskusi statistik sektoral
Senin, 11 November 2024 19:55 Wib
DPRD Murung Raya soroti keakuratan data dan penyebab kemiskinan
Jumat, 8 November 2024 11:16 Wib