Pulang Pisau (ANTARA) - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo mengungkapkan bahwa dari hasil tes cepat atau "rapid test" yang dilaksanakan di Pasar Bahaur Kecamatan Kahayan Kuala, hasilnya non reaktif.
“Sampel rapid test kita ambil dari pedagang lokal dan luar daerah serta masyarakat setempat. Hasil rapid test hasil keseluruhannya non reaktif,” ucap Muliyanto di Pulang Pisau, Sabtu.
Tes cepat acak ini dilakukan kepada sebanyak 30 orang dari berbagai kalangan pelaku usaha di Pasar Bahaur, termasuk Kapolsek juga Danramil setempat. Kegiatan tes cepat di sejumlah pasar ini juga mendapat dukungan oleh Bupati Pulang Pisau Eddy Pratowo yang juga selaku Ketua Gugus Tugas untuk melihat sejauh mana penyebaran COVID-19 di kabupaten setempat.
Dikatakan Muliyanto, keramaian aktivitas di pasar ini berpotensi sebagai tempat penyebaran COVID-19. Beberapa daerah yang terjadi kasus positif COVID-19 dimulai dari kluster pasar sehingga sudah seharusnya para pedagang dan pembeli bisa memahami bahwa aktivitas mereka sangat rawan terpapar COVID-19.
“Aktivitas dan interaksi di pasar yang cukup banyak sebagai tempat berkumpulnya orang ini yang bisa menjadi masalah penyebaran COVID-19,” ucap Muliyanto.
Tes cepat secara acak ini juga disambut baik karena sebagai antisipasi Orang Tanpa Gejala (OTG) yang bisa saja berkeliaran di pusat keramaian dan bisa memaparkan COVID-19 kepada orang di sekitarnya. Tidak seperti orang yang memiliki gejala batuk pilek, masyarakat mungkin bisa menghindari jika melihat gejala tersebut.
Muliyanto juga berharap peran media ikut membantu dalam edukasi dan informasi kepada masyarakat terkait bagaimana penyebaran COVID-19 sehingga masyarakat memahami dan bisa untuk waspada.
Terkait dengan kekhawatiran pedagang dan masyarakat dengan tes cepat, Muliyanto bisa memahami itu, namun dengan tes cepat ini membuat semua pihak merasa aman. Pedagang tidak perlu khawatir karena pihaknya berusaha dengan cepat untuk melakukan tes swab.
“Para pedagang juga kita minta harus tahu, untuk apa berdagang jika anak dan istrinya bisa terpapar COVID-19 yang malah bisa menjadi masalah,” demikian Muliyanto.
Baca juga: Menteri PUPR tinjau infrastruktur di Kalteng terkait pengembangan lahan
Baca juga: Penerapan normal baru di Pulang Pisau mempertimbangkan kondisi dua daerah ini
Berita Terkait
Veda sedikit sesalkan hasil race 2 di Sirkuit Le Mans
Senin, 13 Mei 2024 7:04 Wib
Pelantikan presiden-wapres hasil Pemilu tak bisa dijegal
Sabtu, 11 Mei 2024 14:09 Wib
DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov
Senin, 6 Mei 2024 17:16 Wib
Pemkab Murung Raya diseminasikan hasil audit kasus stunting
Senin, 6 Mei 2024 14:24 Wib
Hasil riset: Nathan jadi pemain paling diapresiasi pascakalah
Sabtu, 4 Mei 2024 6:47 Wib
KPU Gumas tetapkan 25 caleg terpilih hasil Pemilu 2024
Jumat, 3 Mei 2024 13:03 Wib
Bulog serap 5.200 ton beras hasil pertanian Kalteng
Jumat, 3 Mei 2024 7:26 Wib
Timnas Indonesia layak dipuji atas hasil selama Piala Asia U-23
Jumat, 3 Mei 2024 6:31 Wib