Kluster keluarga dominasi penambahan kasus COVID-19 di Bartim

id Kluster keluarga dominasi penambahan kasus COVID-19 di Bartim, Barito timur, bartim

Kluster keluarga dominasi penambahan kasus COVID-19 di Bartim

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Bartim, dr Simon Biring. ANTARA/Habibullah

Tamiang Layang (ANTARA) - Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, dr Simon Biring mengatakan, ada penambahan 16 kasus terkonfirmasi COVID-19 yang didominasi kluster keluarga.

“Betul, hari ini ada 16 orang warga Bartim terkonfirmasi COVID-19 yang didominasi dari kluster keluarga,” kata Simon Biring di Tamiang Layang, Sabtu.

Penambahan kasus positif COVID-19 di Kabupaten Barito Timur mencapai rekor baru pada hari Sabtu (12/9) dengan penambahan kasus tinggi. Jumlah kasus baru warga terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 16 orang.

"Ini penambahan kasus positif COVID-19 tertinggi di Kabupaten Barito Timur," kata Simon Biring.

Warga yang terkonfirmasi COVID-19 yakni anak ED (14), nyonya AN (28), nyonya S (51), nyonya SKK (28), tuan H (48) dan tuan AG (54) dari Kecamatan Raren Batuah. Tuan B (25) dan tuan MZ (38) dari Kecamatan Dusun Tengah. Nyonya RF (28), anak LN (15), tuan IA (31), nyonya NH (24), tuan B (45), nyonya BK (58) dan anak LM (7) dari Kecamatan Dusun Timur.

Dikatakannya, didominasi kluster keluarga karena sebagian besar dari mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19 yang baru tertular dari keluarga dekat yang sebelumnya terkonfirmasi positif COVID-19.

Penularan ini diduga karena terjadinya pertemuan antara keluarga yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Simon meminta semua warga disiplin menerapkan protokol kesehatan di luar rumah maupun saat kembali ke rumah.

Menerapkan protokol kesehatan secara disiplin mampu mengurangi risiko tertular COVID-19. Protokol kesehatan yang dilaksanakan cukup mudah yakni mencuci tangan, memakai masker, menjauhi kerumunan dan menjaga jarak.

“Dengan adanya kasus penambahan ini, kita akan secepatnya menyiapkan Kantor Dinas Kesbangpol untuk dijadikan ruang perawatan isolasi terhadap pasien COVID-19 yang tidak memiliki gejala atau sakit,” kata Simon.

Ditambahkan Simon, pada hari yang sama juga ada enam warga yang dinyatakan sembuh dari COVID-19. Keenam warga tersebut masih diminta melaksanakan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari kedepan.

Data Satuan Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Bartim per Sabtu (12/10) hingga pukul 12.00 wib menyebutkan kasus terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 140 orang dengan rincian dalam perawatan 56 orang, sembuh 82 orang, meninggal dunia dua orang, probable nihil dan suspek 19 orang.

Baca juga: Seorang gadis di Bartim dilecehkan saat mandi tanpa busana

Baca juga: Pekan depan gerakan maskerisasi lebih digalakkan, kata Bupati Bartim