Cegah munculnya kluster baru penularan COVID-19 saat perayaan HUT RI

id Cegah munculnya kluster baru penularan COVID-19 saat perayaan HUT RI, bupati Kotim, bupati Sampit, Supian Hadi, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

Cegah munculnya kluster baru penularan COVID-19 saat perayaan HUT RI

Foto Arsip - Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi dan Wakil Bupati HM Taufiq Mukri saat pengukuhan Paskibraka Kotawaringin Timur pada 2019 lalu. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Perayaan Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, harus tetap mengedepankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.

"Saya tidak ingin ada kluster baru. Saya mengimbau masyarakat memperingati HUT RI ini dengan khidmat berdoa. Boleh melaksanakan perlombaan tapi lomba yang sifatnya aman dalam hal protokol kesehatan sehingga tidak menimbulkan kluster baru," kata Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi di Sampit, Sabtu.

Perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini dilaksanakan di tengah keprihatinan atas pandemi COVID-19 yang masih terjadi. Pelaksanaan protokol kesehatan menjadi hal yang wajib dipatuhi oleh siapa saja.

Supian memastikan, upacara peringatan detik-detik proklamasi pada Senin (17/8), mematuhi protokol kesehatan. Semua prosedur akan dijalankan dalam upacara yang dilaksanakan di Stadion 29 November Sampit.

Selain sterilisasi tempat dan peralatan pelaksanaan upacara, petugas yang terlibat juga diperiksa kondisi kesehatannya. Seperti hari ini, sebanyak 82 anggota Paskibraka Kotawaringin Timur menjalani pemeriksaan skrining antibodi COVID-19 dan hasilnya semua nonreaktif.

Selain acara resmi, kegiatan masyarakat juga harus mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat diminta mematuhi anjuran pemerintah sehingga tidak sampai terjadi penularan COVID-19.

Baca juga: Paskibraka Kotim jalani tes cepat, ini hasilnya

Masyarakat tetap diimbau berpartisipasi memeriahkan perayaan HUT Kemerdekaan RI dengan memasang bendera, umbul-umbul dan lainnya. Sementara itu untuk kegiatan lomba, diharapkan benar-benar dipertimbangkan untuk mencegah penularan COVID-19.

"Lomba panjat pinang jangan karena bersentuhan. Lomba makan kerupuk, harus lihat juga kondisinya. Lomba karung bisa, tapi peserta pakai sarung tangan karena karungnya bergantian. Panitia lomba diimbau berkoordinasi dengan Gugus Tugas kecamatan masing-masing," kata Supian.

Menurut Supian, makna peringatan kemerdekaan jangan sampai berubah meski saat ini sedang terjadi pandemi COVID-19. Justru, saat ini masyarakat diuji menjadi pahlawan dalam membantu pemerintah mencegah meluasnya COVID-19.

Supian Hadi berharap semua pihak bersama-sama membantu agar jangan korban COVID-19 bertambah lagi, khususnya di Kotawaringin Timur. Disiplin menjalankan protokol kesehatan akan sangat membantu dalam pencegahan dan memutus mata rantai penularan COVID-19.

Baca juga: Keluhan pedagang jadi perhatian DPRD Kotim

Baca juga: DPRD Kotim dorong pengawasan kegiatan kepelabuhanan ditingkatkan