Keluhan pedagang jadi perhatian DPRD Kotim

id Keluhan pedagang jadi perhatian DPRD Kotim, DPRD Kotim, Juliansyah, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur, pasar dadakan

Keluhan pedagang jadi perhatian DPRD Kotim

Sekretaris Komisi II DPRD Kotawaringin Timur, Juliansyah. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Juliansyah mengatakan, keluhan pedagang di Sampit terkait operasional pasar dadakan, menjadi perhatian pihaknya untuk dicarikan solusi terbaik.

"Tentu ini harus melibatkan eksekutif, khususnya Dinas Perdagangan dan Perindustrian yang membidangi ini. Kita perlu duduk bersama untuk melihat permasalahannya dan mencari bagaimana solusinya supaya bisa diterima semua pihak," kata Juliansyah di Sampit, Jumat.

Hal ini menanggapi keluhan pedagang terkait polemik keberadaan pasar dadakan. Senin (10/8) lalu Komisi II kedatangan pengurus Persatuan Pedagang Pasar Ikan Mentaya Sampit yang mengeluhkan semakin merosotnya omzet mereka, diduga imbas bermunculannya pasar dadakan.

Menurut politisi yang menjabat Sekretaris Fraksi Gerindra dan Sekretaris DPC Partai Gerinda Kotawaringin Timur, masalah ini harus dibahas dengan kepala dingin dan mengedepankan musyawarah. Pemerintah daerah juga tidak bisa menapikan keberadaan pedagang-pedagang di pasar dadakan yang juga merupakan warga daerah ini dan sama-sama mencari penghidupan.

Pasar dadakan biasanya muncul karena adanya potensi tingginya permintaan. Dampak positif maupun hal yang dianggap merugikan pihak lain, harus dikaji secara seksama agar diperoleh keputusan terbaik.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian diharapkan mencari pola agar ada jalan terbaik sehingga pedagang di pasar-pasar resmi dan pasar-pasar dadakan bisa berusaha dengan baik. Hal terpenting, kebijakan yang diambil jangan sampai mengorbankan sebelah pihak karena semua merupakan warga Kotawaringin Timur yang sama-sama harus diayomi.

Baca juga: DPRD Kotim dorong pengawasan kegiatan kepelabuhanan ditingkatkan

Aspirasi semua kelompok pedagang harus didengar sebagai bahan bagi pemerintah untuk merumuskan masalah dan mencarikan solusinya. Dengan komunikasi yang baik, dia yakin akan ada solusi yang terbaik pula bagi semua pihak.

"Kami di Komisi II tentu menampung aspirasi pedagang. Untuk permintaan RDP (rapat dengar pendapat), akan dibahas dulu di internal Komisi II. Tentu akan diupayakan solusi terbaik bagi semua pihak," kata Juliansyah.

Sementara itu, pedagang diminta selalu mengikuti anjuran pemerintah dalam menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Pedagang dan pembeli harus menjaga diri agar tidak sampai tertular virus mematikan tersebut.

Pandemi COVID-19 diakui membawa dampak yang sangat luas, termasuk terhadap perekonomian. Pemulihan ekonomi harus tetap mengedepankan protokol kesehatan karena pandemi virus mematikan ini masih terjadi.
 

Baca juga: Legislator minta penerangan di Stadion 29 November Sampit ditambah

Baca juga: Legislator Kotim ini ingatkan pelestarian budaya jangan hanya wacana