Memerangi munculnya keramik impor hingga pemusnahan jutaan keramik impor ilegal

id Zulkifli Hasan,Mendag,keramik impor,keramik ilegal,kalteng

Memerangi munculnya keramik impor hingga pemusnahan jutaan keramik impor ilegal

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menunjukkan produk keramik dan tableware ilegal saat pengungkapan kasus barang hasil pengawasan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/6/2024). Kemendag akan memusnahkan sebanyak 4.565.598 biji produk keramik dan tableware senilai Rp79.897.965.000 asal China karena tidak memiliki Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB) SNI. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/nym.

Purwakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah "memerangi" munculnya keramik impor agar tidak mengganggu produk keramik dalam negeri.

"Kemarin saya (Kemendag) menyita 4.565.598 pieces keramik di Surabaya. Keramik itu berasal dari China yang nilainya sekitar Rp80 miliar," kata Mendag disela dialog interaktif bersama para pelaku UMKM di Kabupaten Purwakarta, Jabar, Jumat.

Ia mengatakan bahwa jutaan keramik impor yang disita itu selanjutnya akan dimusnahkan, karena tidak memiliki Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB) SNI.

"Keramik-keramik itu disita dan akan dimusnahkan, karena (barang seperti itu) yang menghancurkan industri keramik dalam negeri," katanya.

Atas persoalan itu, Kemendag juga segera menerapkan terhadap barang-barang keramik impor, baik itu keramik untuk rumah maupun jenis keramik lainnya.

"Kita akan kasih tarif. Jadi nanti dikenai pajak yang tinggi untuk barang impor. Harus berstandar SNI, kemudian pajaknya tinggi," kata Mendag.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau produk keramik dan tableware ilegal saat pengungkapan kasus barang hasil pengawasan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/6/2024). Kemendag akan memusnahkan sebanyak 4.565.598 biji produk keramik dan tableware senilai Rp79.897.965.000 asal China karena tidak memiliki Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB) SNI. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/nym.

Hal tersebut akan ditetapkan untuk melindungi produk keramik dalam negeri.

Sementara untuk menjawab keluhan perajin keramik di Purwakarta, Mendag berharap agar ke depan dukungan kepada perajin keramik bisa lebih baik dalam hal pemenuhan bahan baku seperti kayu bakar dan tanah.

Dalam kunjungannya ke Purwakarta, Mendag Zulkifli Hasan mendatangi Galeri Menong yang merupakan sentra oleh-oleh dan kerajinan khas Purwakarta. Di Galeri Menong, Mendag melakukan dialog interaktif dengan puluhan pelaku UMKM.

Usai berdialog dengan para pelaku UMKM, Mendag kemudian menghadiri kegiatan pelepasan ekspor produk baja, nexalume, nexium, dan nexcolor sebanyak 8 kontainer milik PT Tata Metal Lestari.

Produk perusahaan yang berlokasi di Purwakarta itu diekspor ke sejumlah negara seperti ke Australia, Kanada, dan Puerto Riko.