Jakarta (ANTARA) - Orang yang mengosumsi dua porsi buah dan tiga porsi sayuran setiap hari memiliki risiko kematian yang lebih rendah akibat kanker serta penyakit-penyakit lainnya seperti kardiovaskuler dan penyakit pernapasan, ungkap sebuah studi.
Studi ini, seperti dikutip dari Insider, Selasa, dilakukan para peneliti di Brigham and Women's Hospital dan Harvard Medical School.
Baca juga: Deteksi dini jadi kunci turunkan angka pasien kanker
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam studi yakni tidak semua buah dan sayur menawarkan manfaat yang sama. Para peneliti melihat kumpulan data, yakni studi dengan lebih dari 100.000 orang dan yang lainnya termasuk 26 studi yang melibatkan hampir 2 juta orang.
Mereka menemukan, sayuran berdaun hijau seperti kangkung, lalu buah jeruk, beri memiliki lebih banyak manfaat kesehatan dibandingkan dengan sayuran bertepung.
Sementara itu, kacang polong, jagung, jus buah, dan kentang tidak menurunkan risiko kematian akibat penyakit. Kacang polong dan jagung bisa kehilangan nilai gizinya bisa diproses semisal pengalengan.
Baca juga: Benarkah pakai masker selama setahun dapat picu kanker?
"Anda mungkin ingin mempertimbangkan memetik buah dan sayuran yang lebih sehat," kata Dr. Dong Wang dari fakultas kedokteran Harvard Medical School dan Brigham and Women's Hospital.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut, terlepas dari manfaat kesehatan yang didapat dengan makan buah dan sayuran, hanya satu dari 10 orang dewasa yang makan jumlah porsi sesuai rekomendasi.
Itu sebabnya, pakar kardiologi di NYU Langone Health, Dr. Sean Heffron mengatakan konsumsi dalam jumlah porsi optimal tidak sepenting makan lebih banyak buah dan sayuran pada umumnya.
"Kebanyakan orang tidak makan hampir lima porsi buah dan sayuran sehari," kata dia yang merekomendasikan orang-orang makan banyak sayuran hijau cerah dan beragam buah-buahan setiap hari.
Baca juga: Waktu tepat pria lakukan skrining untuk deteksi dini kanker prostat
Baca juga: Benarkah aroma interior mobil baru berpotensi sebabkan kanker?
Baca juga: Ini solusi bila mengompol usai operasi kanker prostat