Banjir pesanan, perajin ini buka lowongan kerja bagi warga ter-PHK bikin sangkar burung
Usaha kecil yang dikelola Dadang saat ini menampung 20 orang pekerja yang sebagian besar anak muda.
Cianjur (ANTARA) - Perajin sangkar burung di Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, selama pandemi kebanjiran pesanan dari berbagai daerah, sehingga sukses membuka lapangan pekerjaan untuk warga di sekitar tempat tinggalnya.
Sangkar burung hasil tangan Dadang warga Kampung Majakane, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, bersama puluhan orang warga yang terlibat, mendapat pasar yang cukup besar mulai dari wilayah Jabodetabek, hingga keluar daerah.
Usaha kecil yang dikelola Dadang saat ini menampung 20 orang pekerja yang sebagian besar anak muda.
"Saya sudah merintis usaha ini, sejak beberapa tahun terakhir, namun selama pandemi banyaknya pemuda yang pulang kampung karena di PHK, membuat saya berpikir kenapa tidak melibatkan," katanya.
Berawal dari beberapa orang teman dekat dan tetangga samping rumah yang mulai tertarik untuk membuat sangkar burung, yang akhirnya bertambah hingga 20 orang, membuat Dadang putar otak untuk menambah modal dan mencari biaya untuk membayar upah pekerja yang semakin hari banyak yang tertarik untuk bergabung.
Pada tahap awal ia mengaku hanya bermodalkan beberapa ratus ribu rupiah untuk membeli bahan baku sangkar burung. Namun saat ini, seiring meningkatnya pesanan dan bertambahnya pekerja, membuatnya menerapkan sistem pembayaran setelah sangkar terjual.
Ia menjelaskan harga satu buah sangkar burung dipatok mulai dari Rp100 ribu hingga Rp1 juta, tergantung tingkat kesulitan dalam membuat sangkar. Sedangkan untuk pasar, tambah dia, beberapa orang pemilik toko dan pemasok datang langsung ke rumah tempatnya.
"Untuk satu minggu biasanya sampai 30 sangkar yang terjual, sehingga setiap minggu mereka yang tadinya menganggur kembali mendapat penghasilan mulai Rp300 ribu sampai Rp500 ribu per orang, tergantung berapa banyak sangkar yang dihasilkan," katanya.
Seiring bertambahnya pemuda dan warga yang ingin bergabung dalam usahanya, Dadang berharap mendapat bantuan dari pemerintah mulai dari pelatihan hingga bantuan permodalan agar warga yang selama pandemi kesulitan mendapatkan pekerjaan dapat mandiri dan memiliki usaha di rumah.
Sementara Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Cianjur,Tohari Sastra mengatakan Pemkab Cianjur akan segera memberikan bantuan untuk UMKM yang bergerak di berbagai bidang sebagai upaya pemulihan ekonomi setelah pandemi.
Pihaknya telah melakukan pendataan, pembinaan, dan pelatihan bagi pelaku UMKM, untuk lebih meningkatkan hasil produksi mereka. Bahkan, kata dia, berbagai program telah disiapkan untuk mempromosikan produk unggulan Cianjur, termasuk menggelar pameran berskala nasional.
Sangkar burung hasil tangan Dadang warga Kampung Majakane, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, bersama puluhan orang warga yang terlibat, mendapat pasar yang cukup besar mulai dari wilayah Jabodetabek, hingga keluar daerah.
Usaha kecil yang dikelola Dadang saat ini menampung 20 orang pekerja yang sebagian besar anak muda.
"Saya sudah merintis usaha ini, sejak beberapa tahun terakhir, namun selama pandemi banyaknya pemuda yang pulang kampung karena di PHK, membuat saya berpikir kenapa tidak melibatkan," katanya.
Berawal dari beberapa orang teman dekat dan tetangga samping rumah yang mulai tertarik untuk membuat sangkar burung, yang akhirnya bertambah hingga 20 orang, membuat Dadang putar otak untuk menambah modal dan mencari biaya untuk membayar upah pekerja yang semakin hari banyak yang tertarik untuk bergabung.
Pada tahap awal ia mengaku hanya bermodalkan beberapa ratus ribu rupiah untuk membeli bahan baku sangkar burung. Namun saat ini, seiring meningkatnya pesanan dan bertambahnya pekerja, membuatnya menerapkan sistem pembayaran setelah sangkar terjual.
Ia menjelaskan harga satu buah sangkar burung dipatok mulai dari Rp100 ribu hingga Rp1 juta, tergantung tingkat kesulitan dalam membuat sangkar. Sedangkan untuk pasar, tambah dia, beberapa orang pemilik toko dan pemasok datang langsung ke rumah tempatnya.
"Untuk satu minggu biasanya sampai 30 sangkar yang terjual, sehingga setiap minggu mereka yang tadinya menganggur kembali mendapat penghasilan mulai Rp300 ribu sampai Rp500 ribu per orang, tergantung berapa banyak sangkar yang dihasilkan," katanya.
Seiring bertambahnya pemuda dan warga yang ingin bergabung dalam usahanya, Dadang berharap mendapat bantuan dari pemerintah mulai dari pelatihan hingga bantuan permodalan agar warga yang selama pandemi kesulitan mendapatkan pekerjaan dapat mandiri dan memiliki usaha di rumah.
Sementara Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Cianjur,Tohari Sastra mengatakan Pemkab Cianjur akan segera memberikan bantuan untuk UMKM yang bergerak di berbagai bidang sebagai upaya pemulihan ekonomi setelah pandemi.
Pihaknya telah melakukan pendataan, pembinaan, dan pelatihan bagi pelaku UMKM, untuk lebih meningkatkan hasil produksi mereka. Bahkan, kata dia, berbagai program telah disiapkan untuk mempromosikan produk unggulan Cianjur, termasuk menggelar pameran berskala nasional.