RSUD Murjani Sampit curigai varian Delta penyebab melonjaknya kasus COVID-19
Sampit (ANTARA) - Melonjaknya kasus COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sebulan terakhir dicurigai bukan saja karena banyak warga yang abai melaksanakan protokol kesehatan, tetapi juga dipicu munculnya virus Corona varian Delta sehingga mudah menular.
"Dari penyebaran yang sangat cepat ini kita curiga ada varian Delta karena ini beda dari sebelumnya. Paling banyak dari klaster keluarga, diduga penyebabnya adalah setelah mudik libur panjang dan karena ada virus varian baru tersebut makanya siginifikan dan masif sekali peningkatannya," kata Wakil Direktur RSUD dr Murjani Sampit dr Muhammad Akhya Ridzkie di Sampit, Jumat.
Sebulan terakhir terjadi lonjakan kasus COVID-19 di kabupaten ini. Tidak hanya jumlah kasusnya, tetapi jumlah pasien yang meninggal dunia juga meningkat cukup signifikan.
Akhya menyebutkan, hari ini jumlah pasien yang dirawat di ruang isolasi rumah sakit setempat ada 72 orang dan meninggal dua orang karena komorbid diabetes dan hipertensi. Sedangkan tingkat hunian tempat tidur di ruang isolasi saat ini sekitar 42,3 persen.
Penambahan kasus saat ini perlu menjadi perhatian serius karena meningkat sangat tajam. Jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia juga terus bertambah.
Masyarakat diimbau untuk melaksanakan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19. Ini wajib dilakukan agar tidak tertular karena potensi penularan saat ini masih tinggi.
Baca juga: DPRD Kotim setujui Raperda RPJMD 2021-2026
RSUD dr Murjani mengantisipasi kemungkinan terus bertambahnya jumlah pasien COVID-19 yang dirawat. Apalagi, rumah sakit ini juga melayani pasien rujukan dari kabupaten tetangga yaitu Seruyan dan Katingan.
Melonjaknya kasus penularan yang cukup signifikan inilah yang menimbulkan kecurigaan adanya virus Corona varian Delta yang sudah berjangkit di Kotawaringin Timur. Namun pihak rumah sakit masih menunggu informasi dari Dinas Kesehatan terkait hasil pemeriksaan sampel untuk mengetahui jenis virus tersebut.
"Antisipasi kami dengan melonjaknya pasien COVID-19 ini kami membuka ruangan dengan kapasitas tempat tidur yang kami siapkan. Jadi, ada bebrapa ruangan yang kami tambah yaitu ruang Seroja, Cempaka dan Teratai untuk disiapkan," jelas Akhya.
Terkait kemungkinan berjangkitnya virus Corona varian Delta, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi mengakui hal itu juga menjadi perhatian pihaknya. Saat rapat evaluasi penanganan COVID-19, Umar mengatakan Dinas Kesehatan mengirim sampel untuk diperiksa di laboratorium kesehatan.
"Sampel yang diambil salah satunya dari tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19. Kecurigaan ini karena peningkatan kasusnya yang cukup signifikan sejak minggu ketiga Juni," demikian Umar.
Sementara itu data Jumat siang, terdapat 38 kasus baru warga terpapar COVID-19 dan 25 orang sembuh. Secara keseluruhan jumlah kasus COVID-19 di daerah ini sudah 3.525 kasus, terdiri dari 2.986 sembuh, 440 masih ditangani dan 99 orang meninggal dunia.
Baca juga: DPRD Kotim dorong pemkab telisik koperasi bermasalah
"Dari penyebaran yang sangat cepat ini kita curiga ada varian Delta karena ini beda dari sebelumnya. Paling banyak dari klaster keluarga, diduga penyebabnya adalah setelah mudik libur panjang dan karena ada virus varian baru tersebut makanya siginifikan dan masif sekali peningkatannya," kata Wakil Direktur RSUD dr Murjani Sampit dr Muhammad Akhya Ridzkie di Sampit, Jumat.
Sebulan terakhir terjadi lonjakan kasus COVID-19 di kabupaten ini. Tidak hanya jumlah kasusnya, tetapi jumlah pasien yang meninggal dunia juga meningkat cukup signifikan.
Akhya menyebutkan, hari ini jumlah pasien yang dirawat di ruang isolasi rumah sakit setempat ada 72 orang dan meninggal dua orang karena komorbid diabetes dan hipertensi. Sedangkan tingkat hunian tempat tidur di ruang isolasi saat ini sekitar 42,3 persen.
Penambahan kasus saat ini perlu menjadi perhatian serius karena meningkat sangat tajam. Jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia juga terus bertambah.
Masyarakat diimbau untuk melaksanakan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19. Ini wajib dilakukan agar tidak tertular karena potensi penularan saat ini masih tinggi.
Baca juga: DPRD Kotim setujui Raperda RPJMD 2021-2026
RSUD dr Murjani mengantisipasi kemungkinan terus bertambahnya jumlah pasien COVID-19 yang dirawat. Apalagi, rumah sakit ini juga melayani pasien rujukan dari kabupaten tetangga yaitu Seruyan dan Katingan.
Melonjaknya kasus penularan yang cukup signifikan inilah yang menimbulkan kecurigaan adanya virus Corona varian Delta yang sudah berjangkit di Kotawaringin Timur. Namun pihak rumah sakit masih menunggu informasi dari Dinas Kesehatan terkait hasil pemeriksaan sampel untuk mengetahui jenis virus tersebut.
"Antisipasi kami dengan melonjaknya pasien COVID-19 ini kami membuka ruangan dengan kapasitas tempat tidur yang kami siapkan. Jadi, ada bebrapa ruangan yang kami tambah yaitu ruang Seroja, Cempaka dan Teratai untuk disiapkan," jelas Akhya.
Terkait kemungkinan berjangkitnya virus Corona varian Delta, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi mengakui hal itu juga menjadi perhatian pihaknya. Saat rapat evaluasi penanganan COVID-19, Umar mengatakan Dinas Kesehatan mengirim sampel untuk diperiksa di laboratorium kesehatan.
"Sampel yang diambil salah satunya dari tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19. Kecurigaan ini karena peningkatan kasusnya yang cukup signifikan sejak minggu ketiga Juni," demikian Umar.
Sementara itu data Jumat siang, terdapat 38 kasus baru warga terpapar COVID-19 dan 25 orang sembuh. Secara keseluruhan jumlah kasus COVID-19 di daerah ini sudah 3.525 kasus, terdiri dari 2.986 sembuh, 440 masih ditangani dan 99 orang meninggal dunia.
Baca juga: DPRD Kotim dorong pemkab telisik koperasi bermasalah