Tahun lalu, FCC menetapkan Huawei dan ZTE sebagai ancaman keamanan nasional terhadap jaringan komunikasi di Amerika Serikat.
Penetapan itu menjadi deklarasi yang melarang perusahaan-perusahaan AS memanfaatkan dana pemerintah senilai 8,3 miliar dolar AS untuk membeli peralatan dari kedua perusahaan tersebut.
FCC pada Desember 2020 mengadopsi aturan yang mengharuskan operator dengan peralatan buatan ZTE atau Huawei untuk "menyingkirkan dan mengganti" peralatan itu.
"Ada risiko serius bahwa peralatan itu dapat dimanipulasi, diganggu, atau dikendalikan oleh aktor asing," kata Ketua FCC sementara, Jessica Rosenworcel.
"Kami akan mengevaluasi setiap jaringan, setiap stasiun pemancar dan setiap router sampai kita mencopot semua peralatan yang dapat merusak keamanan nasional. Ini tugas yang sulit," ujarnya.
Baca juga: Huawei gandeng VW untuk hadirkan teknologi mobil berjaringan 4G
Rencana itu menjadi masalah besar bagi operator di pedesaan yang menghadapi biaya tinggi dan sulitnya menemukan pekerja untuk melepas dan mengganti peralatan.
Huawei mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa aturan baru AS itu "hanyalah upaya tidak realistis untuk memperbaiki sesuatu yang tidak rusak".
Huawei juga menilai bahwa inisiatif FCC itu hanya menciptakan tantangan luar biasa bagi operator di sebagian besar pedesaan dan daerah terpencil di AS untuk mempertahankan layanan dengan level dan kualitas tinggi yang sama dengan yang mereka berikan kepada pelanggan tanpa gangguan."
FCC pada September 2020 memperkirakan biaya untuk melepas dan mengganti peralatan Huawei dan ZTE dari jaringan telekomunikasi di AS dapat mencapai 1,837 miliar dolar AS.
Baca juga: Peluncuran Huawei MatePad Pro 12.6 dan 10.8 bersamaan dengan MatePad 11
Pada Juni, FCC memilih untuk menjalankan rencana melarang penggunaan peralatan dari perusahaan China, yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional seperti Huawei dan ZTE, di jaringan telekomunikasi AS.
FCC juga dapat mencabut izin penggunaan peralatan yang sebelumnya diberikan kepada perusahaan China.
Pada Maret, FCC menetapkan lima perusahaan China sebagai ancaman terhadap keamanan nasional berdasarkan undang-undang tahun 2019 yang bertujuan melindungi jaringan komunikasi AS.
Perusahaan yang terkena dampak penetapan FCC itu termasuk Huawei dan ZTE, yang sebelumnya sudah ditunjuk, Hytera Communications Corp, Hangzhou Hikvision Digital Technology Co, dan Zhejiang Dahua Technology Co.
Pada Agustus 2020, pemerintah AS melarang agen federal membeli barang atau jasa apa pun dari lima perusahaan China itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Huawei jelaskan manfaat 5G dalam MWCS 2021
Baca juga: Huawei: Laba bertumbuh meskipun ada sanksi dari AS
Baca juga: Bos Huawei akui ponsel 5G buatan Apple yang terbaik