Dokter: Vaksin anak bisa dilakukan menggunakan vaksin Sinovac

id Vaksin anak,Vaksin sinovac,Dokter: Vaksin anak bisa dilakukan menggunakan vaksin Sinovac

Dokter: Vaksin anak bisa dilakukan menggunakan vaksin Sinovac

Arsip-Dua orang anak menunjukkan sertifikat usai vaksin COVID-19 tahap pertama di RPTRA Pulobesar, Sunter, Jakarta Utara, Senin (12/7/2021). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Anak Djatnika Setiabudi menyatakan bahwa vaksinasi COVID-19 pada anak bisa dilakukan menggunakan produk vaksin buatan Sinovac.

"Vaksinasi pada anak dapat dilakukan menggunakan vaksin COVID-19 inactivatedbuatan Sinovac, karena sudah tersedia di Indonesia dan sudah ada uji klinis fase satu dan dua yang hasilnya aman dan serokonversi tinggi," katanya dalam acara diskusi via daring mengenai penanganan COVID-19 dan peranan vaksinasi yang dipantau dari Jakarta, Minggu.

Dalam acara diskusi yang digelar Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, ia mengatakan bahwa berdasarkan prinsip kehati-hatian vaksinasi COVID-19 mulai dilakukan pada anak usia 12 sampai 17 tahun.

"Pertimbangannya di antaranya jumlah subjek uji klinis memadai, tingginya mobilitas, dan kemungkinan berkerumun di luar rumah, mampu menyatakan keluhan KlPI bila ada," katanya menggunakan singkatan dari kejadian ikutan pasca-imunisasi.

Pelaksanaan vaksinasi pada anak umur tiga sampai 11 tahun, ia menyampaikan, masih menunggu hasil kajian untuk menilai keamanan dan menentukan dosis vaksin yang dibutuhkan.

Djatnika mengemukakan bahwa tujuan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 antara lain menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2.

Selain itu, ia melanjutkan, vaksinasi merupakan bagian dari upaya untuk mencapai kekebalan kelompok guna melindungi kesehatan masyarakat, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, serta menjaga produktivitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi wabah.

Dia menekankan bahwa vaksinasi merupakan salah satu upaya mengendalikan penularan COVID-19, oleh karena itu warga harus tetap menjalankan protokol kesehatan meski sudah menjalani vaksinasi.

"Kita berpatokan pada sinergitas tiga program, yaitu 3T (Testing, Tracing, Treatment), pelaksanaan protokol kesehatan seperti 3M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak), dan pelaksanaan vaksinasi," katanya.