Kuala Pembuang (ANTARA) - Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Sukardi mengakui kesadaran masyarakat, khususnya para pemilik sarang burung walet di wilayah setempat, sampai saat ini masih relatif rendah dalam hal membayar pajak.
"Jangankan masyarakat kecil yang memiliki sarang burung walet, yang mampu atau memiliki pengetahuan tentang pentingnya bayar pajak juga masih rendah," kata Sukardi di Kuala Pembuang, Selasa.
Dia mengklaim Bappeda Seruyan sudah terus mensosialisasikan kewajiban membayar pajak sarang burung walet, termasuk dampaknya bagi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan memajukan pembangunan di kabupaten setempat.
Sukardi mengatakan potensi pajak sarang burung walet ini luar biasa sekali, karena sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Seruyan Nomor 36 Tahun 2015 tentang petunjuk pelaksanaan pemungutan pajak sarang burung walet sudah jelas diatur regulasinya baik bagi wajib pajak maupun pembayarannya.
"Kalau dalam Perbup tersebut yang ditentukan pemerintah itu per kilogram Rp5 juta, maka pajaknya 5 persen. Jadi dalam satu kilogram, Rp250 ribu, misalnya lagi setengah kilogram berarti wajib pajaknya Rp125 ribu," ungkapnya.
Baca juga: Pungutan pajak sarang burung walet di Seruyan belum maksimal
Dia menyebut, pajak 5 persen itu dari hasil panennya tapi yang ditetapkan pemerintah harga per kilogram Rp5 juta, walaupun di pasaran harganya Rp15 juta, makanya pajaknya tidak begitu tinggi. Pemkab Seruyan juga sudah menetapkan Rp5 juta, apabila sesuai harga pasar, pastinya akan berdampak pada masyarakat tersebut karena pajaknya cukup tinggi.
"Kami mengharapkan kepada semua pihak agar bisa ikut menyosialisasikan hal tersebut sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak sarang burung walet agar bisa meningkatkan PAD," demikian Sukardi.
Baca juga: Ketua DPRD Seruyan minta jembatan di Desa Sungai Undang diperbaiki
Berita Terkait
Branding Kotim Bersinar ajak masyarakat hindari penyalahgunaan narkoba
Rabu, 24 April 2024 18:37 Wib
PAN Kalteng buka pendaftaran bakal calon kepala daerah di Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 22:21 Wib
Ekspor Kalteng selama Februari 2024 mencapai US$ 416,68 juta
Kamis, 4 April 2024 16:17 Wib
Minum cuka apel secara rutin bantu turunkan berat badan
Kamis, 4 April 2024 10:23 Wib
Kenaikan harga hasil produksi lebih besar dari dibayar petani Kalteng
Selasa, 2 April 2024 17:42 Wib
DPRD Kalteng sahkan dasar hukum pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah
Selasa, 2 April 2024 16:52 Wib
Daging ayam ras dan beras masih tetap menjadi penyumbang inflasi di Kalteng
Senin, 1 April 2024 15:45 Wib
Sebanyak 36 desa di Kobar dapat kuota program PTSL 2024
Jumat, 29 Maret 2024 19:16 Wib