Indonesia pamerkan produk karya UKM difabel di Expo 2020 Dubai

id Expo 2020 Dubai,karya UKM difabel ,UKM difabel ,Indonesia pamerkan produk karya UKM difabel di Expo 2020 Dubai,Paviliun Indonesia

Indonesia pamerkan produk karya UKM difabel di Expo 2020 Dubai

Produk-produk karya Usaha Kecil Menengah (UKM) penyandang disabilitas yang dipamerkan di perhelatan Expo 2020 Dubai. (ANTARA/ Biro Humas Kementerian Perdagangan)

Jakarta (ANTARA) - Pada minggu ke-12 Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai menampilkan pameran produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) unggul hasil karya penyandang disabilitas di Indonesia, di antaranya batik ciprat yang dibuat menggunakan cipratan cat, sehingga membentuk motif yang indah.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) sekaligus Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia Didi Sumedi mengatakan kain batik ciprat tersebut kemudian dikreasikan menjadi syal, songkok, dan tas.

“Sebanyak 153 pertunjukan seni dan budaya telah dipertontonkan di panggung Paviliun Indonesia dan sebanyak 575 produk UMKM siap ekspor telah dipamerkan di area pameran,” ujar Didi lewat keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.

Selain kain batik ciprat, para pengunjung juga dapat melihat koleksi produk UKM lain, seperti sikat yang terbuat dari limbah sabut dan batok kelapa dari Minahasa Utara, briket arang dari kelapa, dan produk herbal.

“Paviliun Indonesia menghadirkan pameran produk UKM unggul yang berbeda setiap minggunya. Produk tersebut antara lain makanan dan minuman, dekorasi rumah, kerajinan tangan, perhiasan, dan kain tradisional,” ungkap Didi.

Baca juga: Partisipasi Indonesia di Expo Dubai diharapkan bisa tarik investor

Selain menampilkan produk UKM karya difabel, Paviliun Indonesia di minggu ke-12 juga menghadirkan pencak silat dan kolaborasi Angklung dengan Vietnam yang sukses menarik ratusan pengunjung Expo 2020 Dubai. 

“Pencak silat telah menjadi warisan budaya Indonesia dan meraih popularitas di kancah internasional. Setelah sukses diadaptasi di dalam film Blockbuster seperti Star Wars Episode VII, Fast&Furious, serta John Wick Trilogy, pencak silat pada 2019 juga diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO,” imbuh Didi.

Kolaborasi Paviliun Indonesia dan Paviliun Vietnam dalam menggelar pertunjukan musik juga menarik perhatian pengunjung.

Sama-sama memiliki alat musik yang terbuat dari bambu, kolaborasi Indonesia-Vietnam menyatukan irama melalui kendang dan angklung asal Indonesia serta dan bau dan trung dari Vietnam. 

“Kami senang dapat menyatukan budaya dengan Indonesia melalui pertunjukan musik ini. Kami berharap kegiatan ini dapat mempererat hubungan baik antarnegara dan dapat memperkenalkan lebih jauh kekayaan seni dan budaya negara-negara di ASEAN,” kata Direktur Paviliun Vietnam Trinh Quac Anh.

Baca juga: Dicari bakat seni masyarakat untuk tampil di World Expo Dubai

Baca juga: Kolaborasi untuk perempuan difabel lebih percaya diri

Baca juga: Para seniman di Bartim dorong kaum difabel untuk berkarya