Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Ruselita mengajak semua pihak untuk memberikan rasa aman bagi kaum perempuan serta melindungi dari persoalan konflik yang kerap kali menjadikan perempuan sebagai korban.
"Perempuan sering mendapatkan kekerasan, kehilangan akses kebutuhan dasar serta hal-hal lainnya. Jadi, perlindungan dan kepentingan perempuan harus menjadi prioritas," kata nya di Palangka Raya, Kamis.
Srikandi di DPRD Kota Palangka Raya itu juga menuturkan, bahwa legislasi yang dibuat dalam bentuk peraturan daerah mampu melindungi perempuan sebagai kelompok rentan. Dirinya juga ingin mengajak semua kalangan perempuan, agar selalu berani bersuara saat menghadapi persoalan atau konflik yang dialaminya.
"Perempuan punya banyak kontribusi positif dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat," katanya.
Politisi Perindo Kota Palangka Raya tersebut juga menambahkan, saat ini banyak perempuan yang menjadi tulang punggung rumah tangga, lantaran perempuan tersebut ditinggal suaminya akibat meninggal dunia.
Bahkan mereka sanggup menghidupi anak-anaknya dengan usaha yang sudah lama dibangun ketika suaminya tidak lagi mendampinginya dalam kehidupan sehari-hari.
"Jangan pandang remeh perempuan, karena perempuan juga bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan yang lebih. Bahkan tenaganya seketika bisa setara sama laki-laki," tegasnya.
Sebelum mengakhiri perbincangannya dengan awak media, Ruselita juga mengimbau kepada kaum perempuan untuk jangan bergantung kepada suami saja dalam mencari nafkah.
"Setidaknya bikin usaha seperti kerajinan tangan di rumah dan bikin kue yang nantinya bisa dipasarkan ke pasar-pasar tradisional yang ada di Palangka Raya, sehingga mereka bisa membantu suami terkait masalah pendapatan rumah tangga," tandasnya.
Baca juga: Awasi drainase tersumbat dampak intensitas hujan tinggi
Baca juga: DPRD minta pemkot realisasikan usulan warga Panarung
Baca juga: Legislator Palangka Raya minta pemkot buat peta wisata
Legislator Kalteng minta perempuan dilindungi dari persoalan konflik
Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Ruselita. ANTARA/Adi Wibowo
