Bisakah orang dewasa dan anak gunakan obat batuk & flu yang sama?

id obat batuk,obat flu,dosis anak,dosis obat,obat dewasa,Bisakah orang dewasa dan anak gunakan obat batuk & flu yang sama?

Bisakah orang dewasa dan anak gunakan obat batuk & flu yang sama?

- (ANTARA/HO)

Jakarta (ANTARA) - Orang dewasa dan anak-anak bisa menggunakan obat batuk tertentu dengan jenis yang sama namun dengan takaran yang berbeda, sebab kebutuhan kandungan obat untuk kalangan dewasa berbeda dengan anak-anak, dan bisa menimbulkan efek samping jika tidak sesuai dosis.

"Takaran obat untuk anak berbeda karena ditentukan oleh berat badan anak, sehingga jika tidak sesuai, bisa menyebabkan overdose dan underdose. Pada orang dewasa, lebih aman sesuai dengan berat badan universal," kata dr. Wenata Utama Solaiman, dokter umum di RS Randegansari Husada, Gresik, Jawa Timur, dalam siaran pers, Senin.

Meskipun berbeda kebutuhannya, namun saat ini penderita batuk, pilek dan influenza tidak perlu menyediakan dua macam obat yang berbeda untuk anak ataupun dewasa, karena tersedia obat batuk yang sudah diformulasikan khusus untuk dewasa dan juga anak.

Baca juga: Dokter paparkan manfaat kunyit bagi kesehatan

Obat batuk sirup PIM-TRA- KOL produksi industri farmasi PT PIM Pharmaceuticals diformulasikan untuk meringankan batuk, pilek dan influenza.

"Produk itu sudah dikenal sebagai obat batuk pilek dan influenza yang bisa digunakan untuk dewasa dan anak-anak," kata Bambang Rijanto selaku Quality Manager PT. PIM Pharmaceuticals.

Bambang Rijanto menjelaskan, PIM-TRA-KOL diformulasikan mengandung zat aktif paracetamol, guaifenesin, ephedrine HCL, dan chlorphenamine maleate sehingga mampu meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin disertai batuk.

"Selain itu PT. PIM Pharmaceuticals juga menghadirkan seri PIM-TRA-KOL kids untuk anak, bedanya untuk yang seri PIM-TRA-KOL kids membantu meredakan batuk dan demam. Sesuai dosis yang tepat akan mempercepat penyembuhan” kata Bambang.

Meski demikian, saat batuk, Anda perlu menghindari jenis-jenis makanan yang mengandung zat zat yang bersifat iritatif bagi mukosa tenggorokan dan kelenjar reflek batuk.

"Contohnya adalah micin dan zat pewarna yang keras," kata dr Wenata. "Penyebab batuk sendirinya adalah reflek otot tenggorokan untuk mengeluarkan benda asing dari mulut. Sebetulnya batuk ini sendiri merupakan berkah karena hampir semua zat dan komponen asing yang masuk ke tubuh dikeluarkan dengan reflek batuk."

Baca juga: Para ilmuwan temukan kombinasi obat untuk kanker kepala dan leher

Baca juga: Konsumsi vitamin tak kurangi risiko meninggal akibat COVID-19

Baca juga: Penggunaan obat tidur melatonin bisa berbahaya?