Shin disebut aktor utama di balik suksesnya skuad Garuda tembus Piala Asia

id shin taeyong,timnas indonesia,witan sulaeman,piala asia 2023,kualifikasi piala asia,Kalteng

Shin disebut aktor utama di balik suksesnya skuad Garuda tembus Piala Asia

Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong memberikan keterangan kepada pewarta di Jakarta, Kamis (26/5/2022). Shin menyebut bahwa timnya siap menghadapi Bangladesh dalam laga persahabatan FIFA di Bandung, 1 Juni 2022. (ANTARA/Michael Siahaan)

Jakarta (ANTARA) - Pemain sayap tim nasional Indonesia Witan Sulaeman menyebut pelatih  Shin Tae-yong  aktor utama di balik sukses skuad Garuda ke Piala Asia 2023.

"Terima kasih kepada semua staf pelatih, terutama coach Shin yang sudah membawa kami ke Piala Asia," kata Witan usai pertandingan melawan Nepal pada laga penutup Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023, Rabu, dalam  keterangan PSSI di Jakarta.

Menurut pesepak bola berusia 20 tahun itu, semua personel timnas Indonesia sangat senang atas keberhasilan lolos ke Piala Asia untuk pertama kalinya sejak 2007.

Meskipun demikiang, Witan tetap menganggap pencapaian positif itu tidak lepas dari kerja sama tim.

"Kami sama-sama bekerja keras demi meraih kemenangan. Sangat penting bagi kami bisa ke Piala Asia," kata pesepak bola tim Lechia Gdansk di Polandia itu.

Sejak direkrut oleh PSSI pada Desember 2019, Shin Tae-yong melakukan gebrakan-gebrakan untuk tim nasional Indonesia yang berujung pada beberapa catatan positif.

Shin berani merombak komposisi pemain timnas Indonesia yang ditinggalkan pelatih pendahulunya, Simon McMenemy. Tak ada lagi pemain-pemain berusia nyaris 40 tahun dalam skuad Garuda.

Dalam Kualifikasi Piala Asia 2023, pemain tertua timnas adalah Fachruddin Aryanto yang berumur 33 tahun. Bandingkan pada era Simon saat timnas bersaing dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada 2019 yang memasang Alberto Goncalves  ketika itu berumur 38 tahun dan Otavio Dutra yang berusia 35 tahun.

Shin tak ragu memasukkan pemain belia seperti Witan Sulaeman (20 tahun), Marselino Ferdinan (17 tahun), Asnawi Mangkualam Bahar (22 tahun), Rachmat Irianto (22 tahun), Rizky Ridho (20 tahun), Elkan Baggott (19 tahun), Pratama Arhan (20 tahun), Saddil Ramdani (23 tahun) ke dalam skuad timnas senior yang kebanyakan bahkan menjadi pilar skuad Garuda.

Hasilnya, Indonesia lolos ke Kualifikasi Piala Asia 2023 setelah mengalahkan Taiwan dalam playoff dua leg.

Di Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023, skuad Garuda menundukkan Kuwait 2-1, lalu kalah 0-1 dari Yordania dan terakhir menggilas Nepal 7-0.

Hasil tersebut membawa Indonesia melaju ke Piala Asia 2023 sebagai salah satu dari lima peringkat kedua terbaik putaran ketiga kualifikasi.

Pada Rabu dini hari WIB,  Tim nasional Indonesia lolos ke Piala Asia AFC 2023 setelah berhasil membantai Nepal dengan skor 7-0 pada laga penutup Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad, Kuwait

Gelontoran gol skuad “Garuda” pada pertandingan tersebut dibuat oleh Muhammad Dimas Drajad, Witan Sulaeman (dua gol), Fachruddin Aryanto, Saddil Ramdani, Elkan Baggott dan Marselino Ferdinan.

Indonesia memastikan satu tempat di Piala Asia 2023 lantaran menjadi salah satu dari lima peringkat kedua terbaik, dari enam grup yang ada di putaran ketiga kualifikasi.

Dengan demikian, Indonesia bakal mencatatkan lima kali penampilan di Piala Asia setelah sebelumnya, skuad “Garuda” berkompetisi pada edisi 1996, 2000, 2004 dan 2007.

Dalam pertandingan kontra Nepal, pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong mempertahankan strategi bermain dengan tiga bek tengah yaitu Elkan Baggott, Rizky Ridho dan sang kapten Fachruddin Aryanto, sama seperti saat melawan Kuwait dan Yordania.

Dengan formasi 5-2-3 saat bertahan dan 3-4-3 kala menyerang, Indonesia memulai pertandingan dengan langsung menekan pertahanan Nepal.

Saddil Ramdani sudah mengancam dengan sepakan tepat sasaran pada menit pertama. Terus menyerang, skuad “Garuda” akhirnya membuka keran gol pada menit keenam lewat sundulan Muhammad Dimas Drajad yang meneruskan “assist” Asnawi Mangkualam.

Namun, setelah menghadirkan gol, Indonesia mendapati performanya sempat menurun. Hal itu dimanfaatkan Nepal untuk membangun permainan dengan menguasai bola lebih lama.

Akan tetapi, situasi demikian tak berlangsung lama dan anak-anak asuh Shin Tae-yong pelan-pelan kembali menemukan ritme sebelum membuat lawan kelabakan.

Kondisi tersebut membuat bek Nepal Suman Aryal melakukan pelanggaran yang berbuah kartu kuning kedua alias kartu merah untuk dirinya pada menit ke-33.

Bermain dengan 10 orang, Nepal semakin kesulitan mengimbangi Indonesia yang memanfaatkan betul kelebihan personel dengan melesakkan gol tambahan pada menit ke-43 lewat tendangan Witan Sulaeman.

Asnawi Mangkualam lagi-lagi menjadi pengirim “assist” setelah sebelumnya bergerak menyisir sektor kanan serang Indonesia.

Indonesia pun memimpin dengan skor 2-0 sampai pertandingan memasuki masa jeda.

Setelah turun minum, Shin memasukkan nama-nama baru seperti Marselino Ferdinan dan Muhammad Rafli. Hasilnya, Indonesia jadi lebih “menggila”.

Pada menit ke-54, Fachruddin Aryanto mencetak gol memanfaatkan kemelut di depan gawang Nepal. Tak sampai 60 detik kemudian, giliran Saddil Ramdani menambah skor yang membuat Indonesia semakin di depan, 4-0.

Bek tengah Elkan Baggot turut menenggelamkan diri ke dalam pesta gol Indonesia dengan golnya dari luar kotak penalti pada menit ke-80.

Belum selesai euforia atas gol tersebut, Witan Sulaeman menghadirkan gol keduanya dalam laga itu sekaligus gol keenam untuk Indonesia.

Gelandang berusia 17 tahun Marselino Ferdinan menutup pertandingan tersebut dengan golnya pada menit ke-90 yang membuat Indonesia menang tujuh gol tanpa balas.